Arahan Terbaru Anies Kerahkan RT-RW ‘Kampanye’ Cegah Virus Corona

Berita511 views

Laporan : Yudi Ahyadi.

JAKARTA,poskota.net- Arahan terbaru Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mengerahkan RT Dan RW mengkampanyekan pencegahan Virus-Corona Covid 19.

1. Jaga Wilayah yang Belum Terpapar Corona Anies meminta camat hingga pengurus RT/RW menjaga wilayah yang belum terpapar virus Corona. Anies juga meminta agar warga yang tinggal di wilayah bersih dari Corona dikontrol pergerakannya.

” Saya mau meminta kepada para wali kota untuk menggerakkan jajaran di bawahnya, dari camat, lurah, RW, RT, bahkan termasuk mungkin karang taruna, untuk membuat batas-batas menjaga wilayah bersih tidak tertular,”_ kata Anies.

Namun Anies tak mengungkapkan wilayah Jakarta mana saja yang masih bersih dari virus Corona. Dia menekankan wilayah bersih itu harus tetap dijaga.

” Tempat yang bersih seperti ini harus tetap dijaga bersih dari kasus. Jadi saya akan meminta kepada Bapak-bapak semua untuk memikirkan caranya, bagaimana cara membuat tempat-tempat yang bersih ini tidak tertular,”_ ujar Anies.

Anies menyebut ada tujuh kecamatan di Jakarta yang masih bersih dari virus Corona. Dia meminta jajarannya mengontrol pergerakan warga di daerah itu.

” Intinya adalah di tempat yang bersih harus ada kontrol atas pergerakan orang. Orang keluar-masuk harus ada pengendaliannya. Nah, di lapangan ini tidak sederhana Bapak-bapak, ada kebutuhan logistik, ada kebutuhan untuk orang pergi untuk kebutuhan keluarga, ada macam-macam,” ucapnya.

2. Kontrol Pergerakan Warga
Aniesmeminta RT/RW yang wilayahnya bersih dari COVID-19 mengontrol pergerakan warga. Para RT/RW diminta mengendalikan akses keluar-masuk wilayahnya.

” Intinya adalah di tempat yang bersih harus ada kontrol atas pergerakan orang. Orang keluar-masuk harus ada pengendaliannya. Nah, di lapangan ini tidak sederhana Bapak-bapak, ada kebutuhan logistik, ada kebutuhan untuk orang pergi untuk kebutuhan keluarga, ada macam-macam,”terangnya.

Anies meminta jajarannya mencatat pergerakan warga. Dari catatan tersebut dapat diketahui apakah warga tersebut memiliki kontak orang berisiko Corona atau tidak.

” Tapi kalau di bawah dicatat orang mau pergi misalnya dari satu RW ke tempat lain, dia bisa ngecek dia akan berhubungan dengan orang yang berisiko atau tidak, akan datang ke tempat berisiko atau tidak, sehingga kita bisa menghindari pergerakan yang tidak perlu,” tegas Anies.

3. Data Warga yang Rentan Kena Corona
Anies meminta kepada RT/RW di Jakarta mendata warganya yang rentan terpapar COVID-19. Kelompok yang rentan terkena corona adalah lanjut usia hingga yang membawa penyakit lain.

” Saya membuat sebuah seruan, seruan Gubernur kepada ketua RT RW dan dasawisma untuk mengidentifikasi dan menyusun data orang-orang yang berisiko tinggi jika terkena COVID-19,” paparnya.

“Mereka ini pak, orang-orang ini yang paling banyak meninggal karena COVID-19, yaitu usia di atas 60, lalu punya tekanan darah tinggi punya penyakit jantung, diabetes paru-paru, kanker,” tambah Anies.

Anies menuturkan mereka yang memiliki penyakit penyerta saat terinfeksi Corona atau COVID-19 akan langsung dirawat di ruang ICU RS. Bila penanganan terhadap mereka lambat, Anies menyebut mereka akan menjadi penyumbang angka kematian karena memiliki masalah kesehatan sebelumnya.

“Jadi kelompok ini, bila terkena COVID, dia pasti masuk ICU, Pak. Dan bila penanganan terlambat, angka kematian yang tinggi itu rata-rata adalah mereka yang punya masalah kesehatan,” jelasnya.

4. Kampanyekan Seruan Gubernur ke Warga, Selain melakukan pendataan, Anies meminta ketua RT dan RW mengkampanyekan seruan Gubernur kepada para warganya. Anies yakin, bila seruan Gubernur disampaikan dan diterapkan oleh masyarakat, Pemprov DKI bisa menahan angka kematian bagi mereka yang berisiko tinggi.

” Jadi kita harus melakukan perlindungan ekstra kepada orang-orang yang berisiko tinggi ini. Jadi para RT/RW supaya mendata, lalu melakukan kampanye kepada mereka. Nah ini, Pak Wali, harap nanti seruan ini betul-betul digarisbawahi, ini nanti akan keluar sore ini. Dipastikan para RT-RW melaksanakan dan kalau itu kita lakukan, kita bisa menahankan yang berisiko tinggi,” Akui Anies.

Anies mengungkapkan sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala ringan sebanyak 80 persen. Sementara sisanya dalam kondisi kritis dan berat.

” Jadi sebagai info, Pak, 80 persen orang yang mengalami COVID-19, gejalanya ringan, seperti flu 80 persen, ada 5 persen yang kritis, lalu ada 15 persen itu yang berat,” inbau Anies

Di dijelaskan Anies kelompok-kelompok dengan kondisi kritis dan berat itu bisa menimbulkan efek yang fatal. Karena itu, dia mengimbau agar orang-orang yang memiliki risiko tinggi tidak tertular.

” Lalu orang yang usia di atas 60 tahun harus didata, termasuk bila dia tinggal sendirian. Maka saya tuliskan seruan ini bahwa mereka diminta dipantau setiap hari. Jadi ini harap dilaksanakan segera,” tandas Anies.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed