4 Pegawai Perhutani Dikabarkan Digerebek Judi di Destinasi De Djawatan Banyuwangi

Kriminal989 views

Laporan: Ahmad Sahroni

BANYUWANGI,poskota.net – De Djawatan, destinasi wisata unggulan wilayah Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, dikabarkan jadi ajang perjudian. Mirisnya, aktivitas yang melibatkan 4 orang pegawai Perhutani tersebut juga telah digerebek aparat kepolisian.

“Kejadianya pada Sabtu malam, tanggal 8 Agustus 2020 lalu, sekitar jam 11 malam,” ucap O, warga sekitar destinasi De Djawatan, di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jumat (28/8/2020).

Informasi masyarakat, 4 pegawai Perhutani KPH Banyuwangi Selatan yang disinyalir melakukan aksi perjudian dan diciduk Polresta Banyuwangi, adalah Bagus, staf BKPH Curahjati, Hari, Waka Administratur (ADM) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan WD, sopir dari Hari. Sedang satu lagi adalah NRT, yang juga staf Perhutani KPH Banyuwangi Selatan.

Saat digerebek, 4 karyawan Perhutani tersebut sedang asyik bermain kartu. Dan dilokasi ditemukan 40 buah kecik, atau benda yang menjadi pengganti taruhan. Dari sumber terpercaya, disitu juga didapati uang sebesar Rp 4 juta.

Kepada awak media, Bagus, pegawai Perhutani sekaligus pengelola destinasi De Djawatan, menolak jika dia beserta tiga rekannya disebut digerebek dan ditangkap atas kasus perjudian. Namun diakui jika aksi main kartu mereka di destinasi De Djawatan, disatroni petugas kepolisian.

Saat digiring menuju Mapolresta Banyuwangi, dirinya bersama Waka ADM Perhutani Banyuwangi Selatan, Hari, juga tidak satu mobil dengan aparat. Atau dengan kata lain, Bagus dan Waka ADM Hari, berkendara menggunakan mobil pribadi masing-masing.

Sedang WD dan NRT, ikut kendaraan Resmob Polresta Banyuwangi.

“Kita tidak ditangkap, kita dibawa ke Polresta Banyuwangi, hanya untuk diklarifikasi,” ungkap Bagus.

Namun sepertinya, klarifikasi yang dilakukan petugas Polresta Banyuwangi, terhadap 4 pegawai Perhutani KPH Banyuwangi Selatan ini berlangsung cukup alot. Karena memakan waktu yang tidak sebentar. Dimulai sekitar pukul 1 Minggu dini hari (9/8/2020), hingga sore.

“Tapi polisi tidak cukup bukti,” cetus Bagus.

Sebelumnya, ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Nur Budi Susetya membenarkan kejadian tersebut. Namun menurutnya, sesuai hasil pemeriksaan pihak kepolisian, 4 orang bawahanya tidak terbukti sedang melakukan aksi perjudian.

Dan alasan 4 pegawai Perhutani bermain kartu di Destinasi De Djawatan, di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, hanya untuk menunggu waktu patroli pada dini hari. Meski pun Bagus, salah satu peserta main kartu, adalah seorang staf BKPH Curahjati, bagian Tata Usaha. Yang tidak memiliki tugas untuk patroli.

“Teman-teman bermain kartu sambil menunggu waktu dini hari untuk patroli,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, AKP M Solikin Fery, menyampaikan bahwa penggerebekan permainan kartu yang dilakukan 4 pegawai Perhutani KPH Banyuwangi Selatan di destinasi De Djawatan, berawal dari informasi masyarakat. Setelah dilakukan penggerebekan benar ditemukan adanya permainan kartu.

Tapi setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan uang barang bukti perjudian. Walau pun 4 pegawai Perhutani yang bermain kartu telah digelandang ke Mapolresta Banyuwangi.

“Setelah dicek ada permainan kartu tapi tidak ada uang,” ucapnya.

Pasca kejadian ini, nomor telepon Waka ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Hari, mendadak off. Bagus pun juga sulit dihubungi wartawan. Informasi dilingkungan De Djawatan, kini 4 pegawai Perhutani KPH Banyuwangi Selatan yang diduga telah berjudi di destinasi unggulan Perhutani, di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, tersebut dikenakan wajib lapor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed