Mendagri Mengusulkan Evaluasi Sistem Pilkada langsung — poskota.net

Mendagri Mengusulkan Evaluasi Sistem Pilkada langsung

Rabu, 6 November 2019 - 15:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Matille S

JAKARTA,poskota.net- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengusulkan adanya evaluasi terhadap sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung.

Menurut dia, selama ini banyak kepala daerah terjerat kasus korupsi karena tingginya biaya Pilkada. Pernyataan Tito ini menjawab wacana pelarangan mantan narapidana kasus korupsi mengikuti Pilkada 2020.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengusulkan kepada Komisi II DPR untuk merevisi UU Pilkada dengan tujuan melarang narapidana kasus korupsi mencalonkan diri.

“Justru pertanyaan saya adalah, apakah sistem Pilkada saat ini masih relevan setelah 20 tahun? Banyak manfaatnya, ada partisipasi. Tapi banyak mudaratnya, politik biaya tinggi. Kepala daerah kalau tidak punya Rp30 miliar mau jadi bupati, mana berani dia,” kata Tito di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/11/2019).

Tito berdalih usulan itu bukan berarti setuju dengan wacana pemilihan tidak langsung alias melalui DPRD. Tito mengatakan, sebaiknya melakuan riset akademik untuk mengetahui dampak positif dan negatifnya.

“Survei, lakukan riset akademis tentang dampak negatif dan positif Pilkada langsung,” terangnya.

Tito mengatakan, sebagai mantan Kapolri, dalam pengamatannya, Pilkada langsung justru memiliki banyak dampak negatif, ketimbang positif. Selain sumber konflik, sistem Pilkada langsung membutuhkan biaya yang tinggi dan menyebabkan kepala daerah terjerat kasus korupsi.

“Sebagai mantan Kapolri, kalau ada OTT (operasi tangkap tangan) kepala daerah, no, it’s not surprise for me. Itu bukan suatu kejutan,” tegasnya.

Tanpa mau menuduh, Tito mengatakan, hampir semua kepala daerah berpotensi melakukan tindak pidana korupsi karena ingin menutupi biaya selama Pilkada.

Dia mengatakan, untuk biaya Pilkada, seorang calon rata-rata mengeluarkan biaya Rp30 sampai Rp50 miliar. Pengeluaran itu justru tidak sebanding dengan gaji yang diterima seorang kepala daerah selama 5 tahun mengabdi.

“Mau rugi enggak? Apa benar saya (kepala daerah) mau mengabdi kepada negara terus rugi. Bullshit,” ucapnya.

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Nono Sampono mengatakan sistem Pilkada langsung tetap yang terbaik untuk membangun demokrasi. Sebab, kata Nono, Pilkada langsung melibatkan masyarakat dan bertujuan untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik.

“Tetapi untuk sementara ini kita sepakat, mulai dari bupati, wali kota, maupun gubernur sampai presiden bahwa rakyat lah yang memilih secara langsung,” kata Nono dalam diskusi bertajuk Pilkada Serentak dan Tantangan Membangun Daerah di media centre DPR, Senayan, Rabu (6/11/2019).

Terkait persoalan yang masih muncul dalam setiap Pilkada, Nono berpendapat hal tersebut harus diperbaiki terutama dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Sejak KPK berdiri hingga kini, tercatat 120 kepala daerah yang telah ditangkap karena kasus korupsi.

“Terakhir, penangkapan Bupati Indramayu Supendi menambah panjang daftar kepala daerah yang diringkus oleh KPK,” tandasnya

Berita Terkait

Kali Pertama Anggota Satpol PP Non-PNS Kota Tangerang Digembleng di Yonif 203
KEJAKSAAN AGUNG HARUS MENGAMBIL ALIH DAN MELANJUTKAN PENYIDIKAN KORUPSI RSUD TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG
Mahasiswa Bangun Posko Perlawanan Mendesak DPR Menggunakan Hak Interplasi Terkait PSN
Primus Patahkan Prediksi, Wawan “The Tank” Tumbang di Baku Hantam Underground Series
Ajang Sengit ! Baku Hantam Championship beri kuliah gratis untuk salah satu pemenang dan petarung terbaik
10 tahun tak di karuniai anak, Pasutri Adopsi anak, malah dijadiin TSK oleh Polres metro Tangerang
LSM Forkorindo : Diduga Kegiatan Proyek Konstruksi Dinas PUPR Dumai Terkesan Asal Jadi
Penangkapan ST Kasus utang piutang diduga Terlalu Dipaksakan JPU Kejati Bandung
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 13:07 WIB

Sinergi untuk Ketahanan Pangan: Warga Binaan Rutan Tangerang dan Kelompok Tani Garap Lahan Sawah

Selasa, 3 Desember 2024 - 13:02 WIB

Siap Arungi Kehidupan Rumah Tangga, Satu Pegawai Rutan Tangerang Jalani Sidang Nasehat Pra Nikah

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:50 WIB

Polri gelar patroli dan razia dalam rangka Harkamtibmas pasca Pilkada 2024

Senin, 2 Desember 2024 - 21:39 WIB

Setingkat Lebih Tinggi Karutan Tangerang Sematkan Tanda Kenaikan Pangkat Kepada 10 Pegawai

Senin, 2 Desember 2024 - 21:35 WIB

Tingkatkan Kinerja dan Integritas Rutan Kelas I Tangerang Gelar Analisa dan Evaluasi Kesatuan Pengamanan

Senin, 2 Desember 2024 - 20:01 WIB

*Wakil Bupati Simalungun Letakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Al Barakah Iklas Beramal*

Minggu, 1 Desember 2024 - 13:16 WIB

Jaga Sitkamtibmas, Polres Jayawijaya Gelar Patroli Gabungan

Minggu, 1 Desember 2024 - 09:08 WIB

Warisan Tanah Di Rampas Mafia Tanah, Ahli Waris Menahan Air Mata

Berita Terbaru

Uncategorized

Sekda Tapteng Dinilai Melemahkan 4 OPD dan Tidak Paham Pemerintahan

Selasa, 3 Des 2024 - 00:44 WIB

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com