Laporan:Amir Hutabarat
TARUTUNG,poskota.net- Dalam hal ini sesuai dengan arahan dari pemerintah, kita jangan panik dalam menyikapi situasi ini. Walapun semua orang punya potensi untuk tertular, karena memang penyakit tidak mengenal batas wilayah dan negara yg mana sekarang ini penyebaran COVID -19 telah ditetapkan WHO sebagai darurat global atapun sudah terjadi pandemi.
Kadis mengatakan bahwa Pada bulan januari lalu kita sudah melakukan rapat lintas sektor dengan para pemangku kepentingan untuk menyikapi penyebaran virus yang terbawah dari luar masuk ketaput.
Di jelaskannya untuk pemeriksaan pengunjung atau pelancong yang akan masuk ketaput atau daerah lainya sekitar danau toba umumnya tapanuli raya melalui Pintu kedatangan internasional di bandara silangit telah dilengkapi dengan alat pengukur suhu tubuh (thermal scan) dan ruang periksa jika ditemukan suhu tubuh lebih dari suhu normal tubuh manusia.
Selanjutnya kita telah membuat sosialisasi serta edaran tentang pencegahannya dan puskesmas kita telah melakukan sosialisasi baik melalui media sosial, spanduk dan sosialisasi langsung ke masyarakat dan sekolah-sekolah,”Terang Kadis.
Dengan adanya info petunjuk dari kemenkes bahwa Rumah Sakit Tarutung merupakan salah satu rumah sakit yang dipersiapkan untuk menjadi rujukan di regional tapanuli mengingat pada waktu yang lalu RSU Tarutung merupakan rujukan regional untuk kasus flu burung.
Disampaikan kadis dengan berharap kepada masyarakat agar menunda segala perjalanan ke luar negeri,negara-negara yang telah terinfeksi dan tetap menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat, konsumsi gizi dan vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Kembali ditekankan dengan menghimbau agar masyarakat menggunakan masker dan jika sedang mengalami flu, batuk dan gangguan pernafasan agar segera mengunjungi fasilitas kesehatan ditaput,”Ujarnya.
