Laporan : Anton
Papua, Poskota.net – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Mamberamo Raya Terry Levin Bisararisi memberikan apresiasi kepada Polri khususnya Polda Papua yang akan melakukan perekrutan sebanyak 2.000 Bintara baru di Provinsi Papua.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada pimpinan negara dalam hal ini Bapak Kapolri Jenderal Pol Listiyo Sigit Prabowo, Bapak Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhri yang memberikan kebijakan khusus untuk penerimaan 2.000 anggota Polri di tanah Papua yang bersumber dari anak-anak orang asli Papua,” katanya di Kota Jayapura, Selasa 2 April 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, perekrutan Bintara Polri baru dalam jumlah besar tersebut dengan memprioritaskan anak asli Papua merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi yang besar dari negara dan pemerintah saat ini kepada masyarakat di Bumi Cenderawasih.
“Ini luar biasa, selain memberikan perhatian kemanusiaan dan juga perhatian untuk memberikan, membentuk bakat dan talenta sebagai juru bicara polisi diatas tanah ini untuk meracik dan menerima, maka harapan kami kebijakan yang luar biasa ini dapat diterima baik oleh kita selaku kepala-kepala suku, Ondoafi, pemangku-pemangku otorita adat di wilayah adat masing-masing, menerima dengan suka cita karena anak-anak kita, putra-putri mendapatkan perhatian serius di bidang pelayanan Polri,” katanya.
“Sehingga nanti anak-anak kita dapat menunaikan tugas, melayani dengan cinta dan kasih sayang kepada sesamanya, guna menghindari berbagai bentuk kekerasan atau bentuk pelayanan secara sadis sehingga negara kita tidak menjadi bulan-bulanan oleh oknum atau oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” sambungnya.
Untuk itu, Terry yang merupakan Ketua Pejuang Pendiri Kabupaten Mamberamo Raya menyarankan agar dalam perekrutan dan pembinaan selama pendidikan melibatkan pihak akademisi guna memberikan materi atau pelajaran tentang antropologi kepada anak-anak asli Papua agar bisa memahami budaya sesama mereka di tanah Papua.
“Hal penting yang perlu kami tokoh adat titipkan kepada pimpinan Polri dan khususnya kepada Bapak Kapolda Papua, kalau bisa rencana baik ini melibatkan akademisi dari Universitas Cenderawasih, khususnya mereka dari jurusan Antropologi budaya agar terlihat didalam menyusun materi pembelajaran sehingga anak-anak Papua bisa memahami kultur budaya adat ketika mereka ditugaskan kembali ke lapangan. Ini harapan kami supaya bisa nyambung dan mereka mengenal jati diri mereka sebagai anak negeri ini sehingga tidak semena-mena. Demikian yang dapat saya sampaikan kepada pimpinan Polri,” pintanya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada MRP yang terus berupaya untuk memproteksi hak-hak masyarakat adat. “Kami dari tokoh adat menyampaikan terima kasih (kepada MRP) karena akan memperjuangkan sungguh-sungguh setiap anak-anak Orang Asli Papua (OAP) akan menjadi pemimpin diatas tanah negerinya sendiri, sehingga hari esok untuk kolaborasi dibidang pelayanan, kepala daerah bisa mengatur sedemikian rupa sehingga pelibatan putra-putri polisi ini bisa menjadi juru bicara di lapangan kelak untuk menghadirkan kedamaian diatas tanah ini,” ujarnya.
“Inilah selaku harapan kami tokoh adat diatas tanah Papua ini, terima kasih, selamat siang, selamat berpuasa untuk saudaraku muslim dan selamat berbahagia, serta merayakan sukacita menantikan saat-saat Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga. Tuhan Yesus Kristus memberkati, syaloom, selamat siang,” tutupnya.(hp/rd)
Tinggalkan Balasan