TERSESAT DI PERKEBUNAN KARET 3 — poskota.net

TERSESAT DI PERKEBUNAN KARET 3

Senin, 8 Juli 2024 - 09:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Film

JAKARTA,poskota.net —- Pondok atau gubuk yang semula aku kira kosong ternyata ada penghuninya bahkan dia menyalakan pelita di dalam sana.

“Permisi, Bu, Pak, maaf kami numpang berteduh,” panggilku pada si empunya pondok. Namun hingga panggilan ketiga, penghuni gubuk ini belum juga menampakkan diri.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pak, kami masuk ya,” timpal Gilang yang sudah nyelonong masuk ke dalam pondok.

“Lang, jangan macam-macam lah, belum diizinkan, lho,” protes Silvi.

“Nggak ada orangnya ini. Daripada kita di luar kehujanan kan, mending numpang di dalam.”

“Iya juga sih,” aku ikut menimpali, “Tapi permisi dulu, paling nggak assalamualaikum dulu gitu, minta izin.”

“Ya udah kamu gih yang minta izin, karena kamu ketuanya,” kata Nata

“Assalamualaikum Pak, Bu, Kek, Nek, siapa pun yang menghuni pondok ini, kami semua minta izin masuk ke dalam untuk berteduh karena kami tersesat,” ujarku kemudian.

Tak sabar, Gilang ternyata sudah nyelonong masuk hingga sampai dalam pondok ini.

Aku pun ikut masuk menyusuri ruangan pondok yang tak seberapa luas ini. Aku hidupkan senter kecil yang selalu ada di dalam tas. Selain kuliah, keseharianku adalah mancing, jadi keberadaan senter itu sangatlah penting jika aku mancing sampai larut malam.

Di ruang tamu, ada sebuah meja kecil, di atas meja itu ada pelita dari minyak yang sudah menyala ketika kami masuk tadi. Di sampingnya ada sebuah kursi panjang dari dari bambu yang sepertinya sudah lapuk, karena bagian tengahnya sudah ada yang patah.

Sementara itu, masuk sedikit ke dalam, ada ruangan kecil sekitar satu kali satu dua meter. Di dalamnya ada sebuah dipan kayu yang dipenuhi sarang laba-laba. Jika dilihat dari keadaan barang-barangnya, kemungkinan pondok ini sudah lama tidak digunakan, tapi siapa yang menyalakan pelita? Apa mungkin sebelum kami tadi, ada orang juga berteduh, lalu menyalakan pelita? Ah … entahlah.

“Kayaknya memang nggak ada orangnya deh, Bay, pintu belakang terkunci dari dalam. selama kita berteduh di teras tadi kan nggak ada orang keluar kan?” kata Gilang yang baru saja memeriksa bagian belakang.

“Nggak ada, aku juga mikirnya gitu, sih, wong keadaannya juga banyak sarang laba-laba.” Aku berjalan menuju dapur. Ingin melihat keadaan dapur yang dikatakan Gilang

Tampak di sudut dapur ada pintu kayu yang terkunci dari dalam. Di samping pintu tersebut ada sebuah jendela kecil yang tidak sepenuhnya tertutup rapat, hanya terbuat dari kayu-kayu kecil yang disusun sedemikian rupa.

Aku mendekati jendela itu,lalu mengintip keadaan luar jendela melalui celah-celah kecil. Terlihat sesuatu yang putih memanjang dan disertai dengan suara seperti deburan ombak.

“Eh, Lang, belakang situ itu pantai ya?”

“Ah masa?” kata Gilang tak percaya. Pria berbadan tinggi besar itu mengambil alih posisiku untuk melihat keluar jendela.

“Iya, itu yang putih-putih memanjang itu kan gulungan ombak, tapi kayaknya jauh ya, di bawah perkebunan ini deh.”

“Eh, iya Bay, aku baru tahu lho, berarti kita benar-benar nyasar ini, Bay, pas kita survei lokasi kemarin itu kan nggak lewat sini kan?”

“Bentar, apa iya ya?” Aku mencoba mengingat rute perjalanan dari Kota Lingga ke Desa Serindang tiga hari yang lalu.

“Iya, ya, tapi di mananya kita salah ambil jalan ya, Lang, perasaan udah bener lho, petanya juga arahnya sini.” Aku membela diri, karena memang seingatku, jalan yang kami lalui.

Terdengar Gilang menarik napas berat. “Kita bermalam di sini malam ini, Bay, besok pagi baru lanjut hujan juga, bahaya kalau dipaksa lanjut malam ini.”

“Pikirku juga gitu.”

Kami berdua kembali ke depan, di mana teman-teman menunggu. Mereka tampak khawatir.

“Kita bermalam di sini, besok pagi baru lanjut ke Seridang, nanti aku coba cari sinyal kalau udah reda hujannya.”

“Nginap di sini,Bay? Yaa Allah serem banget begini,” keluh Silvi.

“Nggak ada pilihan lain,disini tempat yang cocok untuk menginap, kalau kita lanjut, gimana sama Nata dan motornya. Bersyukur lho kita nemu pondok ini, jadi nggak perlu dirikan tenda untuk bermalam. Lagian juga tenda cuma ada satu, nggak mungkin kan yang lainnya kehujanan.”

“Huff, ya sudah deh, ayo kita masukan barangnya, di luar basah itu.”

Kami pun memindahkan barang-barang masuk ke dalam. Begitu pun dengan tikar yang tadi kami gelar di teras.

“Yang cewek-cewek tidur di kamar aja, muat itu kayaknya untuk bertiga, yang cowok biar tidur di sini.”

Lina langsung melirik arah lorong menuju kamar. “Nggak ah, rame-rame di sini aja Napa?”

“Iyalah Bay, paling juga kita nggak bisa tidur.”

“Oke, oke.”

Selesai memindahkan barang, kami pun rebahan di atas tikar, untuk meluruskan pinggang.

“Lihatin apa kamu Nat? Dari tadi fokus aja nggak kedip-kedip.”

“Eh, coba kau lihat pelita itu, aku perhatikan dari tadi, kayak nggak ada bahan bakarnya, tapi kok nyala terus ya?”

“Ah masa?” Aku yang tak percaya lantas memperlihatkan, bahkan sampai aku angkat pelita dari botol dengan sumbu kain yang sedari tadi berada di atas meja kecil. Benar saja, pelita itu seperti tidak ada bahan bakar sama sekali, tapi apinya tak kunjung padam.

“Astaghfirullah, kayaknya ada yang nggak beres ini, Nat.” Aku langsung meletakkan pelita itu kembali di atas meja.

 

“Bay, Santi nggak ada,” teriak Silvi.

“Hah? Kemana!

Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 5 November 2024 - 20:56 WIB

Karutan Tangerang Tegaskan Pentingnya Kepatuhan Pegawai Pada Arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan

Minggu, 3 November 2024 - 13:57 WIB

Plt Bupati Simalungun Hadiri Acara Pres Conference dan Penandatanganan MoU Terkait event Aquabike world Championship Lake Toba 2024.

Jumat, 25 Oktober 2024 - 15:33 WIB

Komisi Informasi Prov. Sumut melakukan visitasi ke Dinas Komunikasi dan Informatika Simalungun, Pamatang Raya, Sumut, Kamis, (24/10/2024).

Kamis, 24 Oktober 2024 - 20:40 WIB

Nyatakan Sikap Kaum Perempuan di Bangun SaribNyatakan Sikap Kaum Perempuan di Bangun Saribu Tetap Dukung Pasangan Cabup RHS – AZI

Kamis, 24 Oktober 2024 - 19:40 WIB

Nomor : PR/ -DISKOMINFO/X/2024 Dishub Kab. Tangerang Gelar Operasi Penertiban Angkutan Barang Tambang di Perbatasan Serang Tangerang

Kamis, 24 Oktober 2024 - 18:11 WIB

Silaturakhmi Dengan Warga H. Mad Romly /H.Irvansyah Paparkan Visi Misi Sebagai Calon Bupati Tangerang

Selasa, 22 Oktober 2024 - 16:15 WIB

Rutan Kelas IIB Sidikalang Panen Raya Jagung, Durkung Ketahanan Pangan dan Kemandirian WBP

Senin, 21 Oktober 2024 - 11:41 WIB

Sat Lantas Polres Dairi Sosialisasikan Operasi Zebra Toba 2024 di SMP/SMK Anugerah Sidikalang

Berita Terbaru

Olahraga

Mantan Timnas Achmad Bustomi Memuji Pemain Timnas Era STY

Rabu, 6 Nov 2024 - 11:01 WIB

Nasional

JPU Ikwan Rasudy Ragu-Ragu dalam Mengajukan Dakwaan

Rabu, 6 Nov 2024 - 07:31 WIB

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com