Akibat dari adanya insiden antara Pemko Sibolga dengan pengusaha UD.Budi Jaya, saya hanya seorang guru golongan rendah di TK Pembina Negeri Kota Sibolga ikut menjadi ‘korban kesemena-menaan’ Walikota Sibolga
Laporan ; H. Charles Pardede
Sibolga,poskota.net -Sudah jatuh tertimpah tangga, begitulah nasib salah satu istri Karyawan UD Budi Jaya menjadi korban mutasi ‘semena-mena’ Walikota Sibolga, H.Jamaluddin Pohan, seorang Guru TK Negeri Kota Sibolga yang tiga kali dimutasi dalam 1 (satu) bulan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berita piluh ini di ceritakan langsung oleh Midarni Harefa yang mendapat perlakuan tidak bagus dalam karirnya sebagai ASN di pemkot Sibolga. Kepada wartawan ibu dari lima anak ini mengungkapkan isi hatinya sambil mengeluarkan air mata.
Midarni Harefa, mengakui dirinya sebagai korban mutasi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan oleh Walikota Sibolga, dirinya tidak tahu kesalahan yang telah di lakukan sebagai Guru TK Pembina Negeri Kota Sibolga, sehingga Walikota Sibolga, H.Jamaluddin Pohan memutasi saya dalam 1 bulan 3 kali mutasi dari TK Negeri Sibolga ke Sekolah Dasar Negeri 085116 dan kembali ke TK Negeri Sibolga dan selanjutnya dimutasi ke RSUD DR.F.L.Tobing dan hingga sekarang.
“Seingat saya, sejak saya diangkat Pemerintah Pusat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Sibolga sebagai Abdi Negara, saya sangat begitu mencintai profesi saya sebagai Guru TK Negeri Sibolga, ” Katanya, dengan nada bersedih dihadapan wartawan, Sabtu (18/3) 2023) lalu.
Padahal suami dari ibu Midarni Harefa, bernama Benny Sinaga merupakan buruh di UD.Budi Jaya, dan akibat adanya insiden di UD.Budi Jaya.Suami saya pun tidak lagi buruh pekerja di UD.Budi Jaya, akibat tanah dan bangunan milik Kartono dikuasai Pemerintah tanpa ada solusi.
Akibat dari adanya insiden antara Pemko Sibolga dengan pengusaha UD.Budi Jaya, saya hanya seorang guru golongan rendah di TK Pembina Negeri Kota Sibolga ikut menjadi ‘korban kesemena-menaan’ Walikota Sibolga, H.Jamuddin dimutasi kesana kemari 3 kali dalam 1 (satu) Bulan, sudah suami saya jadi korban penganiayaan di tangkahan UD.Budi Jaya dan kini sudah tidak lagi bekerja akibat perusahaan itu dikuasai Pemerintah saat ini.
Mutasi yang dialaminya, Minardi Harefa tidak ada kaitan dengan status suaminya sebagai Karyawan UD.Budi Jaya atas pembongkaran yang dilakukan Pemerintah Kota Sibolga pada 11 November 2022, meski suaminya ikut mempertahankan agar tidak ada penguasaan lahan.
“Suami saya kan takut tidak memiliki pekerjaan, jadi ikut mempertahankan lahan itu, tapi kenapa saya yang dikorbankan oleh walikota, dimana keadilan bagi saya, ” Ucapnya dengan isak tangis.
Walikota Sibolga seharusnya bisa membedakan antara pekerjaan saya sebagai guru dengan masalah suaminya. Seharusnya masalah diluar pekerjaan dirinya sebagai guru tudak disangkut pautkan dengan masalah pekerjaan lain.
“Saya kan memang basis sebagai guru, tetapi saya sekarang dipindah tugaskan ke rumah sakit, padahal saat itu, saya sudah dipindahkan dari guru TK ke SDN 085116, tapi baru satu bulan saya dipindahkan lagi ke Rumah Sakit, ” Paparnya.
Padahal saat dirinya dipindahkan dari pengajar TK Negeri Sibolga ke SDN 085116, itu sudah mendapat surat tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga Nomor:800/1448/Disdikbud untuk melaksanakan tugas sebagai Pelaksana/Fungsional Umum pada SD Negeri 085116 Kota Sibolga, pada tanggal 5 Oktober 2022.
Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober 2023, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga, Dra.Masnot, MA, memutasikan ku sebagai Guru TK Negeri Pembina Sibolga, mutasi itu dilakukan setelah 16 hari dirinya dipindahkan ke TK Negeri, surat mutasi itu tertuang dalam surat Tugas Nomor: 800/1577/Disdikbud.
“Berselang tiga hari dimutasi ke TK Pembina Negeri Sibolga, pada tanggal 24 Oktober 2022 Walikota Sibolga, H.Jamaluddin Pohan kembali memutasi saya ke RSUD Dr.F L.Tobing sebagai staf, sesuai surat No:821.2/631/Tahun 2022 ditandatangani Walikota Sibolga”, bebernya.
Dengan ketidakadilan dari pejabat tinggi perintahan tersebut, membuat Minardi Harefa sangat binggung dengan perlakuan tidak adil dari Walikota Sibolga, Padahal selama dirinya menjalankan tupiksi sebagai pengajar sebagai Guru TK Negeri Pembina Sibolga tidak pernah berbuat kesalahan.
“secara tupoksi saya tidak memahami tugas saya di RSUD Dr.F.L.Tobing, karena saya tidak memilik skill dibidang kesehatan, maka saya sangat berharap kepada Walikota Sibolga dan kalaupun ada ketidak senangan beliau kepada suami saya, jangan donk dibalaskan kepada saya”, pintanya.