Kerja Sama Dengan Honda Giat Safety Riding, Ini Dikatakan Kasat Lantas Maros

Laporan : Rival

MAROS,paskota.net- Kasat Lantas Polres Maros AKP Amalia Normadiah beserta jajaran Satuan Lalu lintas (Satlantas), Polres Maros melakukan kunjungan di SMA Negeri 1 Maros bekerja sama dengan Honda dalam rangka Giat Safety Riding.

Dalam kunjungan Giat eduktif kali ini Kasat Lantas Polres Maros , AKP Amalia Normadiah.SH.SIK bertindak selaku inspektur upacara (Irup) di SMA Negeri 1 Maros.

AKP Amalia Normadiah.SH.SIK menuturkan di mana kegiatan ini bertujuan menyampaikan himbauan dan sosialisasi tentang tata cara berlalu lintas yang berkeselamatan kepada para siswa-siswi , staf dan guru.

Lanjut di jelaskan kegiatan ini mengajak para siswa-siswi senantiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas dalam berkendaraan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dengan memperhatikan kelengkapan kendaraan serta kelengkapan adminstrasinya karena semuanya itu adalah salah satu syarat untuk berkendaraan.

“Hal ini bertujuan agar para siswa menanamkan rasa disiplin dalam berlalu-lintas serta mengetahui rambu lalu-lintas secara dini agar nantinya menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan untuk menjalin kemitraan antara Polisi Lalu Lintas dengan masyarakat khususnya dilingkungan sekolah, menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan, menekan angka pelanggaran dan kecelakaan khususnya dikalangan pelajar” Terangnya Kasat Lantas Polres Maros , AKP Amalia Normadiah.

Koramil 0808/10 Kademangan bersinergi melaksanakan pembersihan sungai Darungan bersama masyarakat

Laporan : Daniel Apollo Hutabarat

BLITAR,poskota.net- Koramil 0808/10 Kademangan Kodim 0808/Blitar bersama Muspika Kecamatan Kademangan serta masyarakat Desa Kademangan melaksanakan Karya Bhakti pembersihan Sungai sepanjang 300 meter bertempat di RT 01/RW 01 Desa Darungan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

Hal itu dilakukanya karena sungai Darungan sudah tercemar sampah yang mengakibatkan aliran sungai tidak berjalan dengan baik.
selain itu juga dilaksanakan pembersihan rumput di kanan kiri sungai Darungan

Pgs Danramil 0808/10 Kademangan Lettu Inf Misdianto saat ditemui mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan mengingat masyarakat Desa Darungan sangat membutuhkan saluran irigasi karena mayoritas bekerja sebagai para petani.

Sehingga TNI jajaran Koramil 0808/10 Kademangan bersinergi dengan Muspika Kecamatan Darungan bersama Masyarakat untuk melaksanakan Karya bahkti pembersihan Sungai Darungan dikarenakan sungai Darungan sudah mulai tercemar sampah ” Ungkapnya

Dalam karya bakti dipimpin langsung Pgs Danramil 0808/10 Kademangan Lettu Inf Misdianto dengan melibatkan Muspika, elemen masyarakat Desa Darungan sekitar 240 orang dan menggunakan berbagai perlengkapan seperti parang, cangkul dan alat pembersih lainnya.

Lettu Inf Misdianto juga menghimbau kepada seluruh Elemen Masyarakat Darungan apabila saluran Air sudah kembali bersih supaya menjaga Sungai Darungan tersebut tetap bersih dan mengingatkan supaya Masyarakat jangan membuang sampah sembarangan Khususnya di sungai Darungan

Dalam penyelenggaran ini, selain untuk menjaga kebersihan di lingkungan Desa Darungan.kegiatan ini juga sebagai wahana dalam menjalin tali silaturahmi, kekompakan dan keakraban antara TNI bersama tiga pilar dan masyarakat yang ada wilayah Kademangan sehingga sinergitas TNI bersama Masyarakat tetap terjaga dan tentunya semakin kuat,” pungkasnya

Danrem 081/DSJ Adakan kegiatan Event 10 K Brawijaya Run

Laporan : Daniel Apollo Hutabarat

SURABAYA,poskota.net- Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki turut memeriahkan Brawijaya Run yang mengambil start dan finish di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (26/1/2020).

Event lari 10 K yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Ke 71 Kodam V/Brawijaya, diikuti tidak kurang dari 6500 pelari yang berasal dari berbagai Kota di Indonesia dan dilepas langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Danrem menyampaikan, jika jajarannya mengaku sangat antusias sekali menyambut event lari tersebut.

“Kita antusias dan senang dapat memeriahkan Brawijaya Run. Secara keseluruhan, kita libatkan 115 anggota dan 300 masyarakat dari jajaran Korem 081/DSJ,” terangnya selepas finish.

Ia juga menyampaikan harapan terkait event tersebut yang memperlombakan kategori umum dan TNI/Polri.

“Kita berharap, melalui event ini, kita akan dapat mengajak masyarakat untuk gemar berolahraga, seperti lari semacam ini,” tuturnya.

“Selain itu, melalui event ini, kita juga berharap akan mampu melahirkan bibit-bibit pelari nasional yang potensial, yang nantinya dapat mengharumkan nama Bangsa Indonesia di kancah internasional,” ungkapnya.
Tercatat sebagi juara dalam event lari yang banyak menyediakan berbagai hadiah doorprize menarik yaitu untuk kategori umum putra diraih oleh pelari asal Salatiga Ari Swadana dan untuk putrinya diraih oleh Siti Frisda Nuryantik pelari asal Bojonegoro.

Sedangkan di kategori TNI/Polri,terpilih sebagai juara di kelas putra yaitu Pratu Muh. Alwi Bashori dari satuan Yon Arhanud 15/DBY dan untuk putrinya Serda Zubaidah dari Kodiklatal.(neil)

Presiden Akan Hadiri Acara Puncak HPN 2020 Di Banjarmasin

Laporan : Yudi Ahyadi

JAKARTA,poskota.net- Presiden Joko Widodo siap menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional 2020 yang akan diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada tanggal 9 Februari mendatang.

Hal itu disampaikan Mensesneg Pratikno didampingi Deputi Bidang Kerjasama Prof. Dadan Wildan ketika menerima kedatangan Panitia HPN 2020 di Sekretariat Negara, Senin, (27/1).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Pusat yang juga Penanggung Jawab HPN Atal S Depari melaporkan tentang kesiapan pelaksanaan HPN di Banjarmasin yang akan diisi sejumlah agenda kegiatan seperti, seminar, konvesi media massa, pameran pers, bakti sosial dan lainnya.

“Selain menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional, Presiden dijadwalkan akan mencanangkan dimulainya Sapta Desa dan peresmian Pusat Pembibitan dan Penghijauan Nasional,” jelas Atal S Depari.

Ketua Umum PWI juga menjelaskan bahwa program Sapta Desa merupakan program sarapan tambahan anak desa untuk menurunkan jumlah angka stunting di Indonesia. Dan jumlah Stunting di Kalimantan Selatan mencapai angka 27%. Presiden Jokowi menargetkan penurununan jumlah angka stunting hingga17% untuk seluruh Indonesia, dibawah target WHO yang 20% untuk dunia.

Terkait Stunting, tambah Atal S Depari, Panitia HPN membuat seminar stanting yang akan diadakan di RSUD Ulin Banjarmasin pada tanggal 7 Februari yang akan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan sebagai pembicara utama Menteri Kesehatan Dr.dr. Terawan Agus Putranto.

“Menkes dr. Terawan akan meresmikan RSUD Ulin sebagai Pusat Rujukan Penyakit Jantung dan Saraf untuk wilayah Kalimantan,” ujar Atal S Depari didampingi Ketua Bidang Pendidikan Nurjaman, Ketua Panitia HPN Auri Jaya, Sekjen PWI Mirza Zulhadi, Bendahara Umum PWI Muhammad Ihsan, dan anggota Dewan Pers Agus Sudibyo.

Menanggapi hal itu, Mensesneg Pratikno berharap agar program pencanangan pembibitan nasional untuk penghijauan berkelanjutan menjadi agenda utama HPN.

Pemerintah Diminta Segera Bangun Jaringan Saluran Irigasi Skunder,Kiri Sebelah Timur Bendungan Sungai Aek Sigeaon

Laporan : Amir Hutabarat

TARUTUNG,poskota.net- Masyarakat petani sawah di dua kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara kembali meminta kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten agar segera membangunan jaringan saluran irigasi skunder,kiri sebelah timur yang terkendala dari bendungan aek Sigeaon di Sipoholon yang direncanakan dapat mengairi lahan pertanian persawahan seluas 1.650 hektare.

“Selama ini,tutur S Hutauruk masyarakat desa hutauruk kec sipoholon mengatakan ke poskot.net warga sudah lama mengharapkan dengan menunggu tindak lanjut realisasi pembangunan jaringan saluran irigasi skunder,kiri sebelah timur yang belum dibangun sampai saat ini.
Masih kata warga desa yang sama” Sebelumnya pembangunan jaringan saluran irigai skunder,kiri sebelah timur bendungan sungai aek sigeaon diperkirakan akan mampu mengatasi permasalahan untuk segera mengairi lahan persawahan seluas, 900 ha yang hamparan lahannya berada di beberapa desa di dua kec di kab taput saat ini,” ungkap warga.

“Dengan tegas masyarakat juga menyampaikan kekesalannya selama ini” kami sudah puluhan tahun petani sawah dibeberapa desa di dua kecamatan sangat merasakan krisis air yang berkepanjangan dengan mengalami kekeringan lahan atas sulitnya ditribusi pasokan air yang didapat.

“Selanjutnya di tempat yang berbeda, dihari yang sama.Ketua Bpd Bintang Beresman Hutabarat,desa hutabarat parbaju julu saat dimintai tanggapannya oleh poskota dirumah,beliau mengatakan “terjadi sulitnya kebutuhan air yang dibutuhkan oleh petani diperkirakan dipengaruhi karena sumber volume debit air selama ini sudah sangat jauh menurun dari permukaan sungai aek sigeaon yang tidak lagi seperti dahulu kala,normal(red) Dengan akhirnya sepanjang saluran air irigasi yang ada sebelumnya pun sudah tidak lagi dapat berpungsi”melainkan jadi areal tempat tumbuhan rumput semak belukar dan tempat pembuangan air limbah kotoran rumah warga,yang selalu menimbul bau busuk menyengat,”ucap ketua BPD.

Ketua BPD juga menerangkan sementara jaringan saluran irigasi skunder sebelah barat sudah langsung pungsi sudah dapat dimanfaatkan masyarakat ratusan pemilik lahan persawahan warga di Kecamatan Sipoholon.

Sebelumnya badan Wilayah Sungai Sumatera II Kementerian PUPR yang sudah mengalokasikan anggaran kemudian menganulir pembangunan di titik timur bendungan pada tahun 2017 lalu.
“Disebabkan adanya keberatan warga di hulu membuat kelanjutan pembangunan jaringan sebelah timur terkendala. Tetapi dengan harapan ketua BPD meminta kepada pemeritah pusat maupun provinsi agar segera merealisasikan tindak lanjut pembangunan pintu bendung saluran agar lahan seluas,900 ha tidak lagi mengalami kekeringan dan sulit diolah.

“Besar Harapan kami jika kelak jaringan saluran irigasi skunder sebelah kiri terbangun pola indeks penanaman dua kali satu tahun bisa dilakukan petani dengan berbudi daya ikan mas(tawar,” dengan mengembalikan sejarah desa hutabarat menjadi aikon lumbung produksi ternak budi daya ikan mas yang lebih dikenal kedepan.jelasnya.

Pantauan poskota pasca berpungsinya jaringan pengairan di sebelah barat bendungan Sigeaon, ratusan hektare lahan persawahan warga Desa Simanungkalit Sipoholon, petani kembali menuai hasil panen raya berlimpah sejak dua setengah tahun terakhir.
Akhirnya kami bisa kembali bertanam padi di lahan yang sempat kritis akibat kekeringan beberapa tahun silam. Bahkan bercocok tanam dua kali setahun sebenarnya sudah bisa kami lakukan,” kata warga desa simanungkalit mengapresiasi fasilitas yang sudah terbangun,berpungsi dengan lancar,”tuturnya masyarakat.

Ketika media poskota.net ingin konfirmasi dikantor UPT sumber daya air dan cipta karya batang toru yang bisa ditemui hanya salah seorang pegawai staf yang bertugas dikantor tersebut.

Ditanya soal keberadaan KUPT pegawai tersebut mengatakan sedang tugas luar kota. Saat awak media menanyakan sekaitan tindak lanjut realisasi rencana pembangunan jaringan kiri saluran irigasi skunder sebelah timur bendungan sungai aek sigeaon

“Belum dapat memastikan pembangunannya yang mengetahui kepastiannya hanyalah pimpinan, tapi Pimpinan Pimpinan Pimpinan disini,” jelasnya.

Tapi mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi kendala karena sosialisasi tahun 2019 sudah dilaksanakan dikantor Kecamatan Sipoholon bersama masyarakat dan pihak-pihak terkait hal pembebasan lahan sepanjang mulai dari pintu bendungan saluran air irigasi skunder sebelah kiri yang pembangunannya sedang direncanakan untuk dilanjutkan.

“Supaya dapat segera tersambung ke daerah irigasi bondar panaharan, daerah irigasi panganan lombu, hutabanginda maupun desa lainnya dikecamatan tarutung yang sudah lama tidak berpungsi,”pungkasnya.

Kepala Dinas PUPR Tapanuli Utara Ir Anggiat Rajagukguk.MM, menyebut Balai Wilayah Sungai Sumut II sudah merencanakan kembali kelanjutan pembangunan jaringan saluran irigasi dengan harapan kita bersama jika tidak ada kendala dalam hal pembebasan kemasyarakat kemungkinan tahapan lelang akan dijadwalkan tahun 2020.

“Di program akan membangun jaringan saluran irigasi skunder sebelah kiri hingga bisa mengakomodir pengairan persawahan seluas, 1.650 hektare di Sipoholon dan Tarutung,” tandas Anggiat

Laporan : Amir Hutabarat.

TARUTUNG,poskota.net- Masyarakat Petani di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara meminta kepada Pemerintah Daerah dan Provinsi agar dapat segera membangun jaringan saluran Irigasi Skunder, karena saat ini sangat di butuhkan oleh Masyarakat saluran Skunder Bendungan Aek Sigeaon di Sipoholon yang dapat mengaliri air ke persawahan petani seluas 1.650 Hektar.

Saat di temui Masyarakat Desa bernama S.Hutauruk mengatakan, bahwa masyarakat sudah lama mengharapkan irigasi Skunder, karena kelanjutannya dan realisasi Pembangunan jaringan saluran Irigasi Skunder disebelah Timur sampai saat ini belum juga dibangun,” ujarnya.

” Karena Pembangunan jaringan saluran Irigai Skunder sebelah Timur Bendungan Sungai Aek Sigeaon diperkirakan akan dapat mengatasi permasalahan para Petani untuk mengaliri lahan persawahan seluas 900 Ha yang hamparan lahannya berada di beberapa Desa, Kabupaten Tapanuli,” ungkap warga.

S.Hutahuruk sebagai Masyarakat Desa, Kecamatan Sipoholon menyampaikan rasa kekesalannya, bahwa selama ini kami sudah puluhan tahun sebagai petani, namun dibeberapa Desa di Kecamatan Sipoholon sangat merasakan krisis air yang berkepanjangan dan mengalami kekeringan, karena sulitnya ditribusi pasokan air,” ungkap warga.

Ketua BPD Bintang Beresman Hutabarat mengatakan, dengan sulitnya masyarakat membutuhkan air, maka para petani sangat kesulitan air untuk mengaliri persawahan mereka, karena debit volume permukaan Sungai Aek Sigeaon tidak lagi seperti dahulu,” kata Beresman.

“Karena sepanjang saluran air Irigasi yang ada sebelumnya sudah tidak lagi dapat berpungsi, melainkan jadi areal tempat tumbuhan rumput dan semak belukar serta tempat pembuangan air limbah kotoran rumah warga.

Beresman Hutabarat menjelaskan,
karena jaringan saluran Irigasi Skunder sebelah Barat sudah berpungsi dan dapat dimanfaatkan masyarakat,” jelas Beresman.

“Sebelumnya Badan Wilayah Sungai Sumatera II Kementerian PUPR sudah mengalokasikan Anggaran untuk pembangunan di titik Timur Bendungan pada tahun 2017 lalu, karena warga ada yang keberatan di hulu membuat pembangunan jaringan sebelah Timur maka terkendala.

Ketua BPD Beresman Hutabarat
mengharapkan, agar Pemerintah Daerah dan Provinsi dapat segera merealisasikan Pembangunan pintu Bendung Saluran Irigasi kepada para Petani agar lahan seluas 900 Ha tidak lagi mengalami kekeringan,” papar Beresman.

Kepala Dinas PUPR Tapanuli Utara Ir. Anggiat Rajagukguk.MM, mengatakan, mengenai Balai Wilayah Sungai Sumut II akan direncanakan kembali dilanjutankan Pembangunan jaringan saluran irigasi dengan harapan kita bersama, jika tidak ada kendala pada masyarakat, kemungkinan tahapan lelang akan dijadwalkan tahun 2020 akan direalisasikan dalan Pembangun jaringan saluran irigasi skunder sebelah kiri hingga dapat mengakomodir pengairan persawahan petani seluas, 1.650.Ha di wilayah Sipoholon dan Tarutung,” kata Anggiat.

Kontraktor Bangunan 3 LT di Desa Mangun Jaya Tambun Selatan Diduga Beri DATA IMB Palsu

Laporan Patupa Pakpahan

BEKASI,poskota.net- Keberadaan Bangunan 3 LT di Jl.Raya Desa Mangun Jaya Rt.01 Rw.02 Samping Gang Amanah diduga dibangun tanpa ijin yang benar. Hal ini setelah wartawan poskota.net mewawancarai tukang dilokasi.

Menurut tukang yang tidak mau disebut namannya bahwa ijin di urus oleh Sumbawa yang menurut informasi yang bersangkutan asn di Dinas Tarkim Kab Bekasi. Ketika ditannya mengenai ijin yang dimaksud tukang menunjukkan selembar kertas yang berisi IMB namun dokumen kurang lengkap.

Sumbawa menyebutkan bahwa ijin sudah lengkap namun ketika diminta dokumen lengkap halaman 1 yang berisi nomor register yang bersangkutan menyatakan akan diberikan kepihak kecamatan namun tidak bersedia memberikan kepada wartawan.

Pada 16 Januari 2020 ketika Poskota.Net memberikan info ini kepada Kasie Ekbang Kec Tambun Selatan dan langsung disidak oleh satpol PP kec Tambun Selatan dan dilokasi diberikan dokumen sama yang menurut Hendra ada kejanggalan dan berjanji akan menelusuri tegasnya.

Untuk memastikan dokumen tersebut Poskota Net melakukan konfirmasi data ke Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kab Bekasi di Komplek Pemda Kab Bekasi dan diterima oleh Hasan Basri staf Pengaduan dan disarankan membuat surat pengaduan.

Untuk menjadi perhatian akhirnya Poskota.Net mengisi form pengaduan dan berjanji secepatnya akan disidak. Hasan Basri menyebutkan seharusnya dokumen perijinan itu( IMB) ada halaman depannya namun kenapa tidak ditunjukkan disisi lain dokumen yang diberikan seharusnnya Lokasi berisikan alamat bangunan tidak nama pemilik ini sedikit ganjil tegasnya.

Oleh karena itu pihaknya berjanji akan sidak secepatnya tegasnya. Sementara itu dari info Dinas Tarkim Kab Bekasi bahwa Sumbawa adalah seorang ASN yang sudah pensiun yang seharusnnya menjadi pemberi informasi yang benar dan mempermudah untuk mendapatkan informasi.

Jika yang bersangkutan berusaha menutupi dan bahkan memberikan informasi palsu serta menjadi ” CALO PERIJINAN” yang tidak benar maka ini menjadi preseden buruk bagi ASN yang tentunnya sudah melanggar kode etik dan professionalitas ASN itu sendiri.

“Jika benar bangunan ini belum.memiliki ijin Satpol PP Kab Bekasi diharapkan membongkar bangunan tersebut sesuai perundang ungangan yang berlaku,” tandasnya.

Kades Kajarharjo Sesalkan Pengusaha Tambang Galian C, Kumpulkan Warga Tanpa Pamit

Laporan: Prasetyo

BANYUWANGI,poskota.net – Adanya wacana kegiatan Tambang Galian C di Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, meresahkan masyarakat.

Dikabarkan, diwilayah setempat akan di buka Tambang Galian C. Bahkan informasi dilapangan pengusaha tambang sudah mengumpulkan warga setempat.

“Menurut informasi pengusaha tambang Galian C, juga sudah mengumpulkan warga untuk meminta dukungan dengan adanya kegiatan Tambang galian C,” Kata Soleh warga setempat pada Wartawan. Senin (27/1/2020).

Menurut Soleh, pengusaha yang berinisial YN, mengumpulkan warga Dusun Tegalgondo, Desa Tegalharjo, juga tanpa sepengetahuan Pemerintah Desa (Pemdes) Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Soleh, juga menambahkan, jika benar – benar kegiatan tambang Galian C tersebut dilakukan maka kita warga Desa Kajarharjo akan menolak. Kenapa kita tolak, Kata Soleh, selain merusak lingkungan, karena takutnya Galian C tersebut diduga tidak berijin,” tambahnya yang diamini oleh Iskak Jayadi, warga Kajarharjo.

Sementara Kepala Desa (Kades) Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Hj. Tineke Eka Wayan menuturkan, dirinya membenarkan jika di wilayahnya akan ada kegiatan penambangan Galian C.

” Ya mas kabarnya seperti itu, katanya juga sudah mengumpulkan warga tapi tidak ada pemberitahuan ke pihak Pemdes,” tuturnya.

Tineke juga memaparkan, terus terang sebagai Kades dirinya akan menolak jika diwilayahnya akan ada kegiatan Galian C. Apa lagi, saya dengar pengusaha mengumpulkan warga untuk minta dukungan dan tidak pamit. ” Wah ini juga tidak punya aturan, wong ngumpulkan orang kok gak pamitan pada yang punya wilayah. Prosedur harus dilalui dulu dong.

” Wah saya nggak mau mas, intinya saya tolak diwilayah saya ada kegiatan penambangan Pasir (Galian C),” tambahnya.

Hal yang sama juga di sampaikan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Solihin. Menurutnya selama ini juga pernah ada kegiatan penambangan galian C. Namun menurut kami hubungan kerjasama antara pengusaha, dan Pemdes kurang harmonis saat itu.

Solihin mengimbau, silahkan saja pengusaha mau usaha atau investasi di Desa Kajarharjo, tetapi harus melalui Prosedur yang jelas,” pungkasnya.

Kades Kajarharjo Sesalkan Pengusaha Tambang Galian C, Kumpulkan Warga Tanpa Pamit

Laporan: Prasetyo

BANYUWANGI,poskota.net – Adanya wacana kegiatan Tambang Galian C di Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, meresahkan masyarakat.

Dikabarkan, diwilayah setempat akan di buka Tambang Galian C. Bahkan informasi dilapangan pengusaha tambang sudah mengumpulkan warga setempat.

“Menurut informasi pengusaha tambang Galian C, juga sudah mengumpulkan warga untuk meminta dukungan dengan adanya kegiatan Tambang galian C,” Kata Soleh warga setempat pada Wartawan. Senin (27/1/2020).

Menurut Soleh, pengusaha yang berinisial YN, mengumpulkan warga Dusun Tegalgondo, Desa Tegalharjo, juga tanpa sepengetahuan Pemerintah Desa (Pemdes) Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Soleh, juga menambahkan, jika benar – benar kegiatan tambang Galian C tersebut dilakukan maka kita warga Desa Kajarharjo akan menolak. Kenapa kita tolak, Kata Soleh, selain merusak lingkungan, karena takutnya Galian C tersebut diduga tidak berijin,” tambahnya yang diamini oleh Iskak Jayadi, warga Kajarharjo.

Sementara Kepala Desa (Kades) Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Hj. Tineke Eka Wayan menuturkan, dirinya membenarkan jika di wilayahnya akan ada kegiatan penambangan Galian C.

” Ya mas kabarnya seperti itu, katanya juga sudah mengumpulkan warga tapi tidak ada pemberitahuan ke pihak Pemdes,” tuturnya.

Tineke juga memaparkan, terus terang sebagai Kades dirinya akan menolak jika diwilayahnya akan ada kegiatan Galian C. Apa lagi, saya dengar pengusaha mengumpulkan warga untuk minta dukungan dan tidak pamit. ” Wah ini juga tidak punya aturan, wong ngumpulkan orang kok gak pamitan pada yang punya wilayah. Prosedur harus dilalui dulu dong.

” Wah saya nggak mau mas, intinya saya tolak diwilayah saya ada kegiatan penambangan Pasir (Galian C),” tambahnya.

Hal yang sama juga di sampaikan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Solihin. Menurutnya selama ini juga pernah ada kegiatan penambangan galian C. Namun menurut kami hubungan kerjasama antara pengusaha, dan Pemdes kurang harmonis saat itu.

Solihin mengimbau, silahkan saja pengusaha mau usaha atau investasi di Desa Kajarharjo, tetapi harus melalui Prosedur yang jelas,” pungkasnya.

Center for Budget Analysis (CBA), Bupati Bekasi diduga Bersekongkol dengan Pemilik Water Park

Laporan : Julham Harahap

BEKASI,poskota.net- Terkait Bantaran Kali Sungai Cibeet yang diduga akan di jadikan Proyek Dwi Sari Water Park, yang berada di Kampung Babakan Ngantai RT.03 / RW. 01,Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, hal ini menjadi polemik dan sudah Viral di Media Sosial yang diduga sudah menyalahi PP No.38 tahun 2011.

BahwaTiang Pancang (Sheet Pilent) yang terpasang di Bantaran Kali Cibeet kini jadi bahan perbincangan dan tudingan berbagai kalangan, kini pemilik Proyek Dwi Sari Water Park, Manonga Pasaribu mengatakan tudingan tersebut dihadapan Pemerintah Desa dan Masyarakat.

“Bahwa Pembangunan Proyek Dwi Sari Water Park adalah ditanah Saya, jadi tiap tahun tanah Saya berkurang terus, sedangkan Pajaknya Saya bayar sesuai ukuran luas tanah Saya,” kata Pasaribu.

Manonga Pasaribu menjelaskan, terkait pekerjaan Proyek Tiang Pancang Destinasi Wisata Dwi Sari Water Park telah mengundang Muspika dan Kepala Desa Cipayung beserta Jajaran, BPD, Karang Taruna Desa Cipayung dan Karang Taruna Kecamatan Cikarang Timur untuk memberikan penjelasan terkait Tiang Pancang Pembangunan yang ada di Sungai Cibeet.

“Bahwa Saya selaku Pemilik Dwi Sari Water Park, tidak ada yang di sembunyikan di sini, kalau ada masalah dan di upload di Media Sosial dan Facebook itu harus jelas dulu, karena dampaknya nanti bagai mana dengan orang yang tidak tahu permasalahannya,” kata Pasaribu.

Manonga Pasaribu menegaskan, kalau ada masalah di telusuri dulu dan di klarifikasi terlebih dahulu supaya jelas, Saya tidak mau mengganggu atau merusak disini, jadi kalau rencana Pembangunan Tiang Pancang Destinasi Wisata Dwi Sari Water Park mungkin semua sudah tahu.

“Memang Pembangunan tersebut ditanah Saya, jadi tiap tahun tanah Saya berkurang terus, sedangkan pajak Saya bayar sesuai ukuran luas tanah Saya,” tegas Pasaribu.

“Karena tanah Saya sudah bersertifikat dan sering longsor serta tergerus air, mengenai Tiang Pancang sesuai dengan luas tanah yang ada di Sertifikat Saya, sebab tanah Saya tiap tahun terus berkurang dan Saya tidak mau keluar dari ukuran Sertifikat Saya pemasamagan Tiang Pancang (Sheet Pilent), karena yang ada sesuai dengan luas tanah yang di Sertifikat tentunya harus saya amankan, walau pun tanah Saya tergerus air, tetap Saya taat Pajak, Pajaknya Saya bayar, maka dari itu Saya ingin ada Solusi dari Pemerintah Daerah,” tegasnya.

Koodinator Invetigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman mengatakan, berdasarkan pantauan Center for Budget Analysis bahwa Proyek Dwi Sari Park tersebut memang bermasalah

“Seharunya proses dan tahapan jalannya proyek mengikuti aturan yang sudah ditentukan, karena ini berkaitan dengan Daerah Aliran Sungai,” kata Jajang.

“Karena garis besarnya saat lahan tersebut dimanfaatkan, baik oleh perorangan atau Perusahaan jangan sampai mengganggu Daerah Aliran Sungai (DAS) sebab untuk DAS ada aturannya sendiri,” tambahnya.

Jajang Nurjaman Koodinator Invetigasi Center for Budget Analysis (CBA), menjelaskan, bahwa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tentang Kehutanan dan UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kegiatan di wilayah DAS jangan sampai melanggar aturan di atas

“Makanya, Pembangunan Water Park harus Koordinasi dan izin dari BBWS Citarum serta Pemerintah Kabupaten Bekasi maaupun Provinsi Jawa Barat, karena menyangkut berbatasan dengan dua Kabupaten,” jelas Jajang.

“Kalau kegiatan Pembangunan Water Park asal jalan saja, tanpa kajian dan pertimbangan dari pihak-pihak terkait, ini jelas-jelas bermasalah dan bisa kena sanksi Perusahaan tersebut serta bisa dicabut izin usahanya,” paparnya.

Jajang Nurjaman menegaskan, mulai dari tahapan kajian pertimbangan teknis, penyusunan program, pelaksanaan, serta evaluasi pengelolaan Sungai harusnya dilakukan dan sesuai izin oleh Pemeritah Kementerian dan Gubernur serta Bupati.

Apalagi berdasarkan perkembangan terakhir, bahwa proyek ini berdampak terhadap menyempitnya Daerah Aliran Sungai, hal ini bisa berdampak buruk terhadap program Pemerintah Pusat termasuk Daerah dalam penanganan masalah banjir.

Center for Budget Analysis
(CBA) akan mendorong pihak Pemda Provinsi Jawa Barat (Gubernur) serta Pemerintah Pusat (Menteri PUPR) untuk mengevaluasi Proyek ini, jika perlu dibatalkan sementara.

“Saya menduga kuat bahwa Pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi yang mengurusi perizinan seharusnya dapat mengawasi dan harus dievaluasi, hal ini Center for Budget Analysis (CBA) menduga Bupati Bekasi bisa jadi ada sesuatu di sana,” tandas Jajang Nurjaman.