Makassar, Poskota.net – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Makassar mendukung penuh kegiatan Operasi Nusantara Cooling System Polri dalam mewujudkan pemilu 2024 yang aman dan damai.
Ketua FKUB Kota Makassar, Arifuddin Ahmad berterima kasih kepada Operasi Nusantara Cooling System atas terselenggaranya acara Deklarasi Netralitas TNI-Polri dalam rangka Pemilu Damai 2024 di Mapolrestabes Makassar.
“Terima kasih kepada Nusantara Cooling System mudah-mudahan bisa menjadi teladan penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil. FKUB bersama majelis agama akan mendukung pernyataan netralitas TNI Polri kami akan bersama berkoordinasi terintegrasi mewujudkan pemilu aman dan damai,” kata Arifuddin di Mapolrestabes Makassar, Kamis (30/11/2023).
Sementara Wakil Operasi Nusantara Cooling System, Brigjen Yuyun Yudhantara mengatakan selain kegiatan deklarasi komitmen netralitas TNI dan Polri, pihaknya juga melakukan kegiatan bakti sosial. Selain membagikan 4.000 paket sembako, Ops NCS Polri juga memberikan bantuan sumur bor di tiga wilayah yang kekurangan air bersih.
“Kegiatan Preemtif ini untuk menggelorakan pemilu damai. Masyarakat harus menjaga persatuan dan kesatuan jangan terpecah-belah hanya beda pilihan dalam pemilu nanti,” tandasnya.
Adapun isi Deklarasi Netralitas TNI-Polri dalam rangka Pemilu Damai Tahun 2024 yang dibacakan Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib dan Dandim 1408 Makassar Letkol Inf Lizardo Gumai yang diikuti seluruh anggota TNI-Polri sebagai berikut;
Kami Anggota TNI Polri Menyatakan:
1. Menjaga dan Menegakkan Prinsip Netralitas.
2. Menghindari Konflik Kepentingan dan Tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu.
3. Bersama-sama melakukan upaya pencegahan pelanggaran Pemilu dan Politik Uang.
4. Saling Bersinergi untuk menjaga Kondusifitas Penyelenggaraan Pemilu.
Wamena, Poskota.net – Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Cpn Athenius Murip, S.H., M.H., menghadiri acara peringatan HUT Ke-19 Yonif 756/WMS, bertempat di Mako Yonif 756/WMS, Kec. Hubikosi, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (29/11/2023).
Saat ditemui, Dandim mengucapkan selamat ulang tahun ke-19 Yonif 756/Wimane Sili, seraya berharap Yonif 756/WMS semakin dicintai masyarakat dan semakin profesional serta tali persaudaraan dan kekeluargaan antara satuan TNI di wilayah Provinsi Papua Pegunungan akan semakin kompak dan solid.
“Saya juga berharap Batalyon Infanteri 756/WMS akan semakin sukses dan berprestasi serta selalu berusaha meningkatkan profesionalisme dan efektifitas guna terciptanya postur TNI AD yang ideal dan proporsional khususnya dalam melaksanakan tugas,” harap Dandim.
Sementara itu, Komandan Batalyon Infanteri 756/WMS Mayor Inf Gunawan Wibisono, S.H., menyampaikan kepada seluruh anggota Batalyon Infanteri 756/WMS untuk menjadikan acara syukuran ini sebagai wahana introspeksi diri atas kinerja yang telah dilaksanakan, selanjutnya sebagai bahan untuk melanjutkan tugas yang lebih baik kedepannya.
“Selamat ulang tahun yang ke-19, semoga satuan ini selalu berjaya sampai kapanpun. Di usia yang semakin matang ini, kita semua berharap Yonif 756/WMS dapat lebih profesional dan solid dalam mengembang tugas-tugas serta memberikan pengabdian yang terbaik kepada Bangsa dan Negara,” ucapnya.
Turut hadir, LO BINDA Provinsi Papua Pegunungan Kolonel Inf Rustam Fauzi, Pasiintel Kodim 1702/JWY Kapten Inf Sony Teguh Bachtiar, ST.Han., Pasipers Kodim 1702/JWY Lettu Inf Jacobus Richard Sitaniapessy, S.Sos., Dansubdenpom Wamena Letda Cpm Resa, Kasat Samapta Iptu Samuel lasarus Warinusa, Sekretaris FKUB Kab. Jayawijaya Pdt. Aleksander Mauri.
Papua, Poskota.net – Polda Papua mengikuti asistensi dan sosialisasi terkait Perkap 5 Tahun 2023 tentang Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan, Rabu (29/11/2023). Kegiatan ini berlangsung di Aula Rastrasamara Polda Papua.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kombes Pol. Sapto Prabowo S.H, M.Si selaku Ketua Tim Asistensi Puskeu Mabes Polri, Kombes Pol. Singgih Rachmanto, S.I.K selaku Kabid Keu Polda Papua, Kompol Indah Kartika Sari sebagai anggota tim asistensi Puskeu Mabes Polri, serta perwakilan PJU Polda Papua dan anggota keuangan satker serta Polres jajaran Polda Papua.
Dalam sambutannya, Kabid Keu Polda Papua, Kombes Pol. Singgih Rachmanto, S.I.K, mewakili Kapolda Papua, menyampaikan komitmen Polri dalam mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diterima sebanyak sepuluh kali sejak tahun 2013 hingga 2023. Ia juga menyoroti pentingnya perbaikan sistem pelaporan untuk menjaga kualitas keuangan Polri.
“Untuk Dapat Mempertahankan Predikat WTP, pimpinan Polri terus berupaya untuk meningkatkan kwalitas pelaporan keuangan Polri, maka pada bulan Oktober, Kapolri mengeluarkan Perkap 5 Tahun 2023 tentang Pengendalian Intern Atas Pelaporan Keuangan (Pipk) di lingkungan Polri,” ucapnya.
Lanjut Kombes Singgih, pengendalian intern yang secara spesifik dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan laporan keuangan yang dihasilkan merupakan laporan yang andal dan disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
Kombes Pol. Sapto Prabowo, S.H, M.Si, selaku Ketua Tim Asistensi Puskeu Mabes Polri, menyampaikan bahwa penerapan Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) merupakan langkah konkret sesuai dengan peraturan perundang-undangan, SOP, dan kebijakan Pimpinan.
“Pedoman penerapan PIPK ini dibuat untuk mengarahkan tim penerap tingkat pusat dan tim penerap tingkat Satker dalam melaksanakan PIPK di satker masing-masing. Diharapkan dengan penerapan PIPK dapat memberikan keyakinan yang memadai,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk menjaga transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam pengelolaan keuangan di lingkungan kepolisian.
Papua, Poskota.net – Polda Papua mengikuti kegiatan Zoom Meeting berupa Focus Group Discussion (FGD) dari Divisi Humas Polri yang mengangkat tema Dialog Penguatan Internal Polri Guna Pemantapan Komunikasi Publik Menuju Polri yang Presisi, Rabu (29/11/2023).
Kegiatan yang diikuti di aula Rupatama Polda Papua tersebut, membahas Sub tema Kesiapan Polri dalam Menyambut Natal dan Tahun Baru di Masa Kampanye Pileg dan Pilpres 2024.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Adi Prabowo S.H., S.I.K., M.Kom, perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hidayat Pasolo, dan perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ibu Maria Ibo. Tokoh agama, Pdt. Jhon Watopa, serta tokoh pemuda, Philipus Wabia.
Kabid Humas Polda Papua menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada tokoh masyarakat sekaligus kepada seluruh masyarakat terkait keamanan selama perayaan natal dan tahun baru di masa kampanye.
“Selain itu, dalam Zoom Meeting FGD tersebut, dibahas juga mengenai antisipasi terhadap arus mudik dan balik masyarakat yang melaksanakan perjalanan mudik di masa kampanye, dengan pemilu yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024,” ucapnya.
Kabid Humas Polda Papua menekankan pentingnya antisipasi tersebut untuk menjaga kondisi keamanan yang kondusif.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kerjasama antara Polri, tokoh masyarakat, dan instansi terkait dapat menciptakan situasi yang aman dan tertib, sehingga perayaan natal dan tahun baru dapat berlangsung dengan damai di tengah suasana kampanye politik yang sedang berlangsung,” tambah Kombes Benny.
Papua, Poskota.net – Dit Pam Obvit Polda Papua melaksanakan kegiatan patroli di seputaran Kota Jayapura, Rabu (29/11/2023). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Paur Subbag min Ops Pam Obvit Polda Papua, Iptu A. Nasim, dalam rangka Operasi Mantap Brata.
Operasi ini merupakan bagian dari upaya rutin Polda Papua untuk menciptakan Cooling System, yakni menjaga dan mencegah potensi gangguan kamtibmas di tengah-tengah masyarakat. Sebelum melaksanakan patroli, Padal yang memimpin kegiatan memberikan arahan kepada personel yang akan turun ke lapangan.
Iptu A. Nasim menekankan kepada rekan-rekan yang bertugas agar melaksanakan tugas dengan sepenuh hati, menjaga kerapian diri, dan tetap sopan santun terhadap siapapun. Pesan-pesan keselamatan juga disampaikan, dengan fokus pada menjaga diri sendiri dan orang lain.
Sasaran patroli mencakup Objek Vital dan beberapa kantor lainnya, sebagai langkah preventif untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan.
“Tugas kita hanyalah memastikan semua berjalan aman, tertib, dan lancar, serta meniadakan gangguan sekecil apapun,” ungkap Iptu A. Nasim.
Ia juga mengingatkan agar rekan-rekan tidak terlalu dekat atau berkomunikasi langsung dengan petugas lain yang bukan merupakan Personil Polri, hal ini dilakukan untuk menjaga netralitas Polri dan menghindari tindakan yang dapat merugikan citra institusi.
“Kita hanya mengamankan, tidak lebih dari pada itu. Maka dari itu, kita jaga nama baik Polri dan netralitas kita,” pungkasnya, menegaskan komitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam setiap tugas pengamanan.
Papua, Poskota.net – Ditlantas Polda Papua melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan keteraturan lalu lintas, Rabu (29/11/2023). Kegiatan ini dipimpin oleh Kabag Binops Ditlantas Polda Papua, Kompol Samuel D Tatiratu S.IK, dan melibatkan 54 personil dari berbagai instansi, termasuk Jasa Raharja Provinsi Papua, Bappenda Provinsi Papua, dan Provost Polda Papua.
Kegiatan berlangsung di depan Mako Mapolda Papua Lama, dimulai pada pukul 16.00 WIT dan berfokus pada penegakan kamseltibcarlantas selama Operasi Mantap Brata Cartenz 2023-2024. Dalam kegiatan ini, dilaksanakan peneguran dan penindakan dengan tilang terhadap 41 pelanggar lalu lintas.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan apel pengecekan pers kekuatan untuk memastikan kesiapan personil dalam melaksanakan KRYD. Selama kegiatan, juga dilakukan sosialisasi mengenai Kawasan Tertib Lalu Lintas sebagai upaya untuk terus meningkatkan budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.
Kabag Binops Ditlantas Polda Papua, Kompol Samuel D Tatiratu S.IK, menyampaikan tujuan dari kegiatan ini.
“Kami bersama dengan Jasaraharja dan juga Bapeda Provinsi Papua melakukan penertiban terkait dengan Operasi Mantap Brata. Bertujuan untuk mengamankan situasi di jalan raya, yaitu ketertiban berlalulintas dan menyongsong Operasi Lilin guna meminimalisir pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.
Selain itu, ditambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan kesempatan untuk melakukan sosialisasi terkait pembebasan pajak kendaraan bermotor kepada masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya.
“Keringanan ini berlaku mulai pertengahan November hingga tanggal 18 Desember 2023 sebagai bentuk dukungan dalam membayar pajak kendaraan yang mungkin telah lama tertunggak,” lanjutnya.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas, terutama dalam masa kampanye dan menyambut perayaan Natal serta tahun baru 2024.
Yogyakarta, Poskota.net – Wakapolri Komjen. Pol. Agus Andrianto menghadiri Bakti Sosial dan Kesehatan, Dalam Rangka Pemilu Damai 2023-2024 di ISI Yogyakarta, Rabu (29/11/23). Turut hadir pada acara tersebut Kapolda DIY Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H, serta para pejabat utama Mabes Polri dan Polda DIY.
Wakapolri pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Polda DIY yang telah menyelenggarakan Bhakti Kesehatan ini.
“Terima kasih kepada Polda DIY telah menggelar pelayanan pemeriksaan kesehatan, yang juga menjadi salah satu program Kapolri,” jelas Wakapolri.
Selanjutnya, Wakapolri memberikan 4 (empat) doorprize berupa Umroh Gratis kepada masyarakat yang hadir pada acara tersebut. Tidak hanya itu, rombongan paket sembako kepada 20 panti asuhan di wilayah Bantul juga dilepas secara simbolis.
Bhakti Kesehatan dan Bhakti Sosial ini diselenggarakan menjelang Pemilu 2024 guna merangkul masyarakat untuk sama-sama mewujudkan pesta demokrasi aman dan damai. Polda DIY menyediakan beberapa pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis dan bakti sosial.
Pelayanan pemeriksaan kesehatan diberikan kepada 2.410 masyarakat umum baik dari kalangan anak-anak hingga lansia. Bagi kalangan anak-anak terdapat pemeriksaan deteksi dini stunting dan pemberian makanan sehat serta penyuluhan dan pelayanan kesehatan gigi mulut.
Diberikan secara gratis juga pemeriksaan umum dan spesialis, Screening Anemia, Screening Osteoporosis, Donor Darah, Operasi Katarak, Operasi Bedah Minor dan pemeriksaan serta pemberian 1.000 kacamata baca. Selain itu, tersedia Medical Check Up gratis bagi siswa pelajar atau yang berminat mengikuti seleksi Penerimaan Polri.
Tak hanya itu, dalam bakti sosial tersebut diberikan 2.000 paket sembako kepada masyarakat. Seluruhnya diharapkan dapat benar-benar menjadi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Perwakilan masyarakat bernama Wanti menyatakan terima kasih dan apresiasi apresiasi atas pelayanan pemeriksaan kesehatan tersebut. Baginya, hal itu memang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Diucapkan terimakasih kepada Polri yang telah mengadakan acara ini, kami senang selain mendapatkan pelayanan kesehatan, kami juga menerima bingkisan,” ungkap Bu Wanti.
Hal serupa diutarakan warga bernama Sari. Dengan kondisi keuangan yang terbatas, ia merasa bantuan kesehatan ini sangat berarti.
“Saya merasa senang karena pelayanan pemeriksaan kesehatannya gratis, jadi saya tidak perlu mengeluarkan biaya,” ujar Bu Sari.
Papua, Poskota.net – Jelang perayaan HUT Papua Merdeka pada 1 Desember, tokoh agama ini ajak warga jaga keamanan dan kedamaian serta ikut serta sukseskan pemilu serentak pada 2024. Selain itu, Pendeta Dr Yones Wenda S.Th.,M.Th mengajak warga untuk siapkan diri sambut perayaan Natal 25 Desember 2023 dan Tahun Baru 1 Januari 2024 ketimbang sibuk persoalan yang belum tentu mendatangkan kebahagiaan.
“Syalom….salam damai dan sejahtera bagi kita semua. Menyikapi agenda sosial budaya dan politik pada Desember 2023 dimana bulan ini kita akan menyambut Perayaan Natal 25 Desember 2023 dan Tahun Baru 1 Januari 2024 mari kita jaga kedamaian,” katanya di Jayapura, Rabu 29 November 2023.
Disamping itu juga, ungkap Pendeta Wenda, bahwa ada agenda bernuansa politik yang juga setiap tahunnya diperingati sebagai peringatan bangsa Papua Barat pada 1 Desember 1961 oleh beberapa warga.
“Berkaitan dengan hal tersebut diatas saya selaku pendeta yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia (Kingmi) Di Tanah Papua, mengajak dan menghimbau kepada masyarakat Papua untuk dapat mempersiapkan diri dengan hati yang sejuk, jernih dan penuh kedamaian dalam menyambut Perayaan Natal dan Tahun Baru yang penuh berkah ini. Selalu jaga situasi aman dan damai hingga perayaan sukacita ini dapat berjalan dengan penuh hikmah tanpa ada kekurangan satu apapun,” ajaknya.
Mengulas agenda politik Papua 1 Desember, Pendeta Wenda berharap kepada para jemaat dan warga pada umumnya jika ingin berperan, “Berilah dukungan melalui doa, karena sesungguhnya dukungan melalui doa sangat-sangat lebih berarti, ketimbang ikut terprovokasi dan terjerumus kepada masalah yang pada akhirnya merugikan masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Sementara itu terkait Pemilu serentak pada 2024, Pendeta Wenda berikan pesan secara khusus kepada semua elemen masyarakat di Tanah Papua. Dimana ia juga mengajak agar masyarakat lebih bijak dalam menyalurkan hak suara dengan memilih pemimpin ataupun wakil rakyat yang bisa amanah.
“Mari kita dukung dan sukseskan Pemilu demi menentukan pemimpin-pemimpin Papua yang peduli dengan warga Papua, demi kesejahteraan dan pembangunan yang lebih maju kedepannya. Tanah Papua selalu diberkati oleh Tuhan….Aminn…!!!,” pesannya.
JAKARTA TIMUR,poskota.net – Sidang perkara dugaan memberi keterangan palsu dalam persidangan perceraian digelar di PN Jakarta Timur (Jaktim) Ngadino dan Ponimen hanya dituntut hukuman ringan 6 bulan penjara.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ari Meilando menerangkan yang memberatkan hukuman terdakwa Ngadiono dan Ponimen adalah dalam persidangan memberikan keterangan palsu diatas sumpah, sementara yang meringan terdakwa koperatif mengikuti selama sidang berlangsung.”Maka jaksa penuntut menjatuhkan kepada kedua terdakwa 6 bulan penjara,” ungkap JPU Andi Meilando,” usai membacakan hukuman tersangka di PN Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).
Hasil putusan Jaksa tersebut, membuat Korban, Andri, kecewa atas tuntutan JPU. Menurutnya tuntutan yang dijatuhkan terhadap Terdakwa membuat dirinya tidak memiliki hak mendapat keadilan yang layak sebagai Warga Negara Indonesia karena tidak sesuai dengan tuntutan yang disangkakan terhadap Terdakwa Ngadino dan Poniyem.
“Tidak terima hukuman seringan itu karena banyak kerugian materiil dan immateriil yang saya alami mulai dari fitnah sampai hak saya dan anak-anak yang tidak terpenuhi. Belum lagi perlakuan dari mereka semenjak saya disekap di Citra Maja sehingga hukuman seharusnya lebih dari tuntutan JPU yang hanya 6 bulan. Dimana keadilan bagi saya kalau hanya hukuman seringan itu.” ungkap Andri kepada wartawan usai diwawancarai.
“Kalau hukuman yang dijatuhkan ketua hakim sama atau lebih ringan berarti pengadilan ini sudah jelas tumpul ke bawah dan tajam ke atas,” terangnya.
Kekecewaan juga dikatakan Kartika Sari, SH, M.Kn., selaku penasehat hukum saksi korban yang sangat kecewa tuntutan JPU pada persidangan tuntutan hukum hari ini, sebagai pengacara berpendapat bila terdakwa terbukti melakukan keterangan palsu/kebohongan dalam persidangan seharusnya bisa dijatuhkan hukuman selama 7 tahun dimasukan ke Pasal 242 ayat (1).
Berbunyi, barang siapa dalam keadaan di mana undang-undang menentukan supaya memberi keterangan di atas sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada keterangan yang demikian, dengan sengaja memberi keterangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan, secara pribadi maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
“Tidak pantas kedua terdakwa mendapatkan hukuman dari JPU kutungan 6 bulan, tidak sesuai dengan pasal yang disangkakan, kami hanya minta keadilan dalam kasus ini,” tegas Kartika Sari, SH, M.Kn,.
Pengacara saksi korban berpose bersama usai persidsngsn tuntutan hukum JPU
Dalam hal ini juga, penasehat hukum saksi korban Dody Zulfan, SH.,MH, mengaku sangat kecewa sudah mempercayai JPU, padahal sebelumnya JPU meminta kelengkapan bukti dan saksi yang sudah kami penuhi bahkan kami bersama mencari bukti baru, didapatlah hasil bahwa kwitansi berobat atas nama Poniyem yg disampaikan kepada Kejaksaan sebagai salah satu alasan tidak ditahan di rutan ternyata Palsu. Apakah ini tidak menjadi pertimbangan serius JPU.
JPU juga menjelaskan bahwa terdakwa seharusnya menggunakan gelang jika sebagai tahanan kota, tapi dari awal dan sampai tuntutan JPU ini, terdakwa tidak pernah tampak menggunakan gelang bahkan tidak juga menggunakan baju orange sebagaimana Terdakwa yg lain.
“JPU hanya menjatuhkan terdakwa hukuman penjara 6 bulan. Mau kemana kita bawa pengadilan ini, sudah jelas seorang terdakwa mengaku kesalahan, jika tuntutan seringan ini maka tidak akan ada efek jera kepada Pelaku dan akan memberi kesempatan pada pihak lain untuk leluasa memberikan keterangan Palsu diatas sumpah dan tidak menghormati marwah Pengadilan, karena hukumannya sepele,” paparnya.
Dody Zulfan, SH, MH.,.menceritakan selama Korban, Andri, di sidang sebagai saksi, banyak sekali kejanggalan yang terjadi misalnya ditolaknya bukti dari Korban oleh Hakim sedangkan bukti dari Terdakwa selalu diterima; Korban dan saksinya diintimidasi Hakim dengan cara dicecar dengan nada tinggi; Hakim mencecar Korban dengan pertanyaan-pertanyaan di luar konteks yang ada pada gugatan dan ada juga kejadian di mana Hakim Anggota main mata dengan pihak Terdakwa dan Kuasa Hukumnya; serta para penonton dari pihak terdakwa tertawa selama sidang berlangsung.
“Sementara Rekan kami saat ikut tertawa, langsung ditegur oleh hakim, untuk itu hakim sudah kami lapor ke Bawas Mahkamah Agung RI,” pungkasnya.
TERDAKWA MENANGIS
Persidangan penuntutan hukuman terdakwa oleh JPU Ari Meilando ada hal unik, tidak terbiasa dipandang mata, berawal saat hakim memanggil terdakwa Ngadino dan Poniyem di bangku pesakitan pengadilan, sidang baru mulai terdakwa Ngadino menangis.
Sontak hakim pengadilan kaget dan menanyakan kenapa terdakwa menangis sambil menunjuk ke terdakwa Ngadino, hanya Ngadino menjawab tidak kenapa-kenapa pak hakim.
“Saat ini kita lanjutkan persidangan tuntutan hukuman dari JPU,” ucap Hakim usai terdakwa Ngadino ditanyakan.
Terdakwa Ngadino menangis ada pengunjung persidangan namanya tidak mau dipublikasikan menduga itu hanya setingan biar hukuman di ringankan, karena disuruh menangis “nanti menangis aja”.
“Kok waktu tuntutan hukuman JPU, terdakwa Ngadino menangis, terlihat setingan banget deh,” tandasnya. Apalagi pada saat Terdakwa Ngadino menangis semua pada bingung, karna begitu tampak dipaksakan untuk menangis yang tidak jelas alasannya.
Disisi lain kedua terdakwa dijadikan tahanan kota, lantaran melihat kondisi terdakwa Poniyem yang memakai tongkat dalam persidangan. Kenyataan sebenarnya terdakwa dapat berjalan tanpa tongkat, sehingga bisa dikatakan hanya modus untuk mengelabuhi hakim.
Terlihat usai persidangan untuk keluar terdakwa Poniyem terlihat mengangkat tongkatnya dan dapat berjalan dengan baik.
Papua, Poskota.net – Dalam rangka mewujudkan generasi muda yang pandai membaca, Personil Satgas Binmas Ops Rasaka Cartenz wilayah Puncak gencar melaksanakan program Polisi Pi Ajar (Si Ipar) di Distrik Ilaga Kabupaten Puncak, Rabu (29/11).
Kasubsatgas Binmas Wilayah Puncak Iptu Yonias Purwanto dalam kesempatannya mengatakan, kami dari pihak Kepolisian akan terus menggalakan program Polisi Pi Ajar (Si Ipar) dengan harapan anak-anak di Distrik Ilaga ini menjadi pandai dalam membaca walaupun mereka tidak bersekolah.
“Dalam pelaksanaannya, kami mengajari anak – anak belajar dengan bahan ajar yang sifatnya sederhana dengan media papan tulis dan buku bacaan,” ungkap Iptu Yonias
Anak-anak yang mengikuti kegiatan program Si Ipar hari ini rata-rata anak yang tidak bersekolah, sehingga kami dengan penuh kesabaran dan ketulusa mengajari mereka.
“Diakhir kegiatan kami memberikan kue kepada anak-anak dengan harapan mereka menjadi bersemangat dalam belajar,” katanya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz Kombes Pol. Ignatius Benny A. P., S.H., S.I.K., M.Kom mengatakan, kegiatan Si Ipar mempunyai maksud dan tujuan agar anak-anak menjadi bersemangat dalam belajar serta guna menjalin kedekatan antara anak-anak dengan Polisi sehingga tidak ada rasa takut dari diri anak-anak.
“Pelaksanaan kegiatan Si Ipar kami melakukannya dengan bahan-bahan ajar yang sifatnya santai agar mudah teringat di memori anak-anak” tutup Kasatgas Humas.