Jakarta, Poskota.net – Dalam konteks kemajuan pesat Artificial Intelligence (AI) dan munculnya Industri 5.0, local wisdom dapat berperan sebagai landasan etika yang vital untuk menghadapi kompleksitas teknologi modern. Industri 5.0 mengedepankan kolaborasi manusia dengan teknologi, di mana AI menjadi pusat inovasi. Meskipun AI menawarkan potensi transformasi yang luar biasa, teknologi ini juga memunculkan tantangan etika yang signifikan, terutama di sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan otomatisasi industri. Untuk memastikan AI selaras dengan nilai-nilai masyarakat dan norma-norma budaya, penting untuk mengintegrasikan local wisdom ke dalam kerangka etika yang memandu pengembangan dan penerapannya, rabu (16/10/2024).
Apa itu Local Wisdom dan Bagaimana Relevansinya dalam Pendidikan Sains?
Local wisdom mengacu pada pengetahuan tradisional, nilai-nilai, dan praktik yang berkembang melalui interaksi komunitas dengan lingkungan mereka. Kearifan ini mengandung wawasan etika yang kaya dan sering diabaikan dalam wacana teknologi modern. Dalam konteks pendidikan sains, local wisdom menawarkan pelajaran berharga tentang kelestarian, keharmonisan dengan alam, dan tanggung jawab sosial.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Local wisdom relevan dalam pendidikan sains karena menyediakan pengetahuan dunia nyata yang kontekstual dan relevan dengan lingkungan siswa. Sebagai contoh, sistem irigasi subak di Bali mengajarkan manajemen air yang berkelanjutan, menggabungkan pelestarian ekosistem alam dengan praktik pertanian (Lansing, J.S., de Vet, T.A. The Functional Role of Balinese Water Temples: A Response to Critics. Hum Ecol 40, (2012). Sistem-sistem ini dapat dipelajari berdampingan dengan prinsip-prinsip ilmiah modern, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengelolaan lingkungan.
Selain itu, implikasi etika dari penerapan AI di berbagai sektor termasuk pendidikan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang konteks lokal dan nilai-nilai setempat. Huang, et al. (2023) dalam artikel An overview of artificial intelligence ethics. IEEE Transactions on Artificial Intelligence. menekankan bahwa kerangka etika AI harus adaptif terhadap konteks budaya dan masyarakat tertentu, memungkinkan integrasi local wisdom. Adaptabilitas ini memastikan bahwa penerapan AI tidak merusak nilai-nilai komunitas atau memperburuk ketidaksetaraan yang ada. Dalam pendidikan sains, mengintegrasikan pengetahuan lokal menciptakan peluang untuk mengajarkan pedoman etika kontekstual yang lebih relevan dengan siswa.
Mengapa Local Wisdom Penting di Era Industri 5.0 dan AI?
Pentingnya local wisdom di era AI dan Industri 5.0 terletak pada perannya sebagai panduan etika. Teknologi AI, meskipun menawarkan solusi inovatif, sering kali mengabaikan norma budaya dan nilai-nilai masyarakat. Seiring dengan semakin dominannya AI dalam pendidikan, kesehatan, dan industri, penting untuk mendasarkan penerapannya pada nilai-nilai etika yang relevan dengan populasi lokal.
Local wisdom menawarkan kerangka etika yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan menghormati pengetahuan berbasis komunitas. Sebagai contoh, banyak komunitas adat yang mempraktikkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan berdasarkan observasi dan adaptasi selama berabad-abad terhadap lingkungan mereka. Praktik-praktik ini tidak hanya relevan secara ilmiah, tetapi juga memiliki nilai etika yang mendorong keseimbangan dan penghormatan terhadap alam.
Hai dan Văn (2021) dalam artikel yang berjudul The impact of the fourth industrial revolution on ethical leadership. Journal of Human, Earth, and Future menekankan peran kepemimpinan etis dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri Keempat, dengan berargumen bahwa pemimpin harus menjaga standar etika untuk mencegah erosi nilai-nilai positif dalam organisasi. Dalam konteks ini, local wisdom dapat berfungsi sebagai kompas moral, memastikan bahwa teknologi AI selaras dengan landskap etika masyarakat yang terpengaruh. Perspektif ini sangat penting dalam pendidikan sains, di mana integrasi local wisdom memastikan bahwa ilmuwan dan insinyur masa depan dilatih untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab secara etis.
Siapa yang Terlibat dalam Integrasi Local Wisdom dan AI dalam Pendidikan Sains?
Beberapa pemangku kepentingan yang terlibat dalam integrasi local wisdom dan AI ke dalam pendidikan sains meliputi:
Guru dan Pendidik: Guru memainkan peran kunci dalam memasukkan local wisdom ke dalam pendidikan sains. Mereka memerlukan pelatihan dan sumber daya untuk memahami cara menggabungkan teknologi AI dengan konten yang relevan secara budaya, menggunakan local wisdom sebagai dasar untuk mengajarkan etika dan kelestarian dalam konteks ilmiah.
Pemerintah dan Pembuat Kebijakan: Pemerintah dan pembuat kebijakan bertanggung jawab untuk menciptakan infrastruktur dan panduan yang memfasilitasi integrasi local wisdom dalam pendidikan. Ini termasuk mendukung pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan pengetahuan lokal dan memastikan bahwa regulasi AI sesuai dengan standar etika masyarakat.
Komunitas Lokal: Keterlibatan komunitas lokal sangat penting. Mereka menyediakan basis pengetahuan untuk local wisdom, memungkinkan siswa terlibat dengan praktik otentik. Dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan, komunitas dapat membantu merancang cara local wisdom diintegrasikan dalam kurikulum sains.
Pengembang AI dan Pemimpin Industri: Pengembang AI harus mempertimbangkan implikasi etis saat merancang alat AI untuk pendidikan. Mengintegrasikan local wisdom dalam model AI memastikan bahwa teknologi tersebut sensitif secara budaya dan selaras dengan nilai-nilai masyarakat. Borenstein dan Howard (2020) dalam artikel Emerging challenges in ai and the need for ai ethics education. AI and Ethics menekankan pentingnya pendidikan etika AI, dengan berargumen bahwa pengembang harus memahami dampak sosial dari teknologi yang mereka ciptakan.
Kapan Local Wisdom dan AI Dapat Diimplementasikan dalam Pendidikan Sains?
Integrasi local wisdom dan AI dalam pendidikan sains sudah mulai diterapkan, tetapi masih berada pada tahap awal. Seiring dengan fokus Industri 5.0 pada AI yang berpusat pada manusia dan teknologi etis, saat ini adalah waktu yang ideal untuk mempercepat pendekatan ini. Program-program yang menggabungkan AI dengan local wisdom dapat dimulai di tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dengan fokus pada pengajaran kepada siswa bagaimana teknologi dan pengetahuan tradisional dapat bersatu untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Weidener & Fischer (2024) dalam artikel Proposing a principle-based approach for teaching ai ethics in medical education. menyoroti kebutuhan yang semakin mendesak untuk pelatihan etika di bidang kedokteran dan teknik, di mana integrasi AI menimbulkan tantangan kompleks. Pendidikan sains harus beradaptasi untuk membekali siswa dengan kerangka etika yang diperlukan untuk menghadapi landskap teknologi masa depan. Dengan mengintegrasikan local wisdom, sekolah dapat mengajarkan siswa untuk berpikir secara kritis tentang dampak sosial dan lingkungan dari pekerjaan mereka.
Di Mana Integrasi Ini Dapat Diterapkan?
Integrasi local wisdom dan AI dapat diterapkan di berbagai pengaturan pendidikan: Pendidikan Formal: Sekolah dan universitas dapat memperkenalkan reformasi kurikulum yang menggabungkan AI dengan sistem pengetahuan lokal. Di daerah seperti Indonesia, di mana tradisi local wisdom masih kuat, sekolah dapat mengembangkan program khusus yang berfokus pada penggunaan alat AI untuk menganalisis dan meningkatkan praktik tradisional.
Pembelajaran Berbasis Komunitas: Pusat komunitas dan pusat pengetahuan adat dapat menjadi ruang penting untuk pembelajaran antar generasi, di mana siswa belajar tentang local wisdom langsung dari tetua masyarakat sambil menggunakan AI untuk memodelkan atau mensimulasikan praktik-praktik ini.
AI dalam Pembelajaran Jarak Jauh: Platform digital dan aplikasi AI dapat membantu menyebarkan local wisdom ke berbagai wilayah, memungkinkan siswa dari perkotaan untuk menjelajahi pengetahuan tradisional dari komunitas pedesaan atau adat melalui alat interaktif seperti Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR).
Bagaimana Local Wisdom dan AI Dapat Diintegrasikan ke dalam Pendidikan Sains?
Integrasi local wisdom dan AI dalam pendidikan sains dapat dicapai melalui beberapa strategi kunci: Pengembangan Kurikulum: Kurikulum sains harus diadaptasi untuk memasukkan pengetahuan lokal. Studi kasus yang berfokus pada praktik tradisional, seperti pertanian berkelanjutan atau pengelolaan sumber daya alam, dapat dianalisis berdampingan dengan prinsip-prinsip ilmiah modern untuk menumbuhkan kesadaran etis.
Pelatihan Guru: Guru perlu dilatih dalam teknologi AI dan local wisdom untuk dapat menggabungkan keduanya secara efektif. Ini termasuk menggunakan alat AI untuk mengajarkan ilmu lingkungan sambil menekankan pentingnya pelestarian budaya dan tanggung jawab etis.
Proyek Kolaboratif: Sekolah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal untuk merancang proyek-proyek pendidikan di mana siswa menggunakan alat AI untuk mempelajari dan meningkatkan praktik-praktik tradisional. Pendekatan pembelajaran kolaboratif ini memastikan bahwa siswa memahami nilai ilmiah dari local wisdom sambil mengembangkan keterampilan dalam AI dan pengambilan keputusan etis.
Integrasi Etika: Program pendidikan harus berfokus pada implikasi etika dari AI, menggunakan local wisdom untuk membekali siswa dengan nilai-nilai keberlanjutan dan penghormatan terhadap alam. Borenstein dan Howard (2020) berpendapat bahwa pendidikan etika AI tidak hanya harus fokus pada keterampilan teknis tetapi juga menekankan dimensi etis yang dapat dipandu oleh local wisdom.
Dampak dan Pandangan ke Depan
Integrasi local wisdom dalam pendidikan sains berbasis AI dapat memberikan dampak besar pada pengembangan kurikulum etis, pelatihan guru, dan pengajaran siswa. Menghadirkan etika berbasis local wisdom memungkinkan terciptanya kesadaran yang lebih mendalam mengenai hubungan manusia dengan teknologi dan alam. Hal ini dapat memperkaya pemahaman ilmiah dan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang mempertimbangkan aspek etika dan budaya. Ke depan, Pengembangan lebih lanjut dari AI berbasis etika lokal akan semakin penting seiring meningkatnya peran teknologi dalam kehidupan manusia. Regulasi AI dan pendidikan etika di masa depan harus terus berkembang, dengan local wisdom sebagai komponen penting dalam membentuk kerangka moral untuk masa depan teknologi yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
[Publikasi : Aps]