Hadirkan Kesadaran Digital, Dialog Interaktif di Jayapura Ajak Masyarakat Bijak dalam Menghadapi Hoax

Laporan: Anton

PAPUA, POSKOTA.net – Stasiun LPP RRI Pro 1 Jayapura menjadi tempat pelaksanaan kegiatan Dialog Interaktif dalam program Polisi Menyapa, Kamis (25/05/2023). Acara tersebut mengangkat topik penting, yaitu “Cerdas Mengenal Informasi Hoax”.

Sebagai narasumber, hadir Aiptu Herman Sadsuitubun Ps. Panit 2 Subdid Cyber Dit Reskrimsus Polda Papua, dan Ashar Irianto Kabid PKP Diskominfo Prov. Papua. Kedua narasumber memberikan penjelasan yang bermanfaat dan pencerahan mengenai masalah hoax di masyarakat.

Dalam penyampaian materi, Aiptu Herman menjelaskan definisi hoax sebagai cerita palsu yang bertujuan untuk mempermainkan, memperdaya, atau menipu orang.

“Hoax seringkali digunakan dengan tujuan yang serius, seperti dalam berita politik yang tidak memiliki kejelasan kepada pemerintah, terutama menjelang pemilu tahun 2024. Cerita-cerita semacam ini juga bisa digunakan untuk merusak reputasi seseorang atau suatu kelompok,” ucapnya.

Herman menambahkan, dalam penanganan kasus hoax, Polda Papua telah menangani sekitar tiga kasus dan memberikan edukasi kepada pelaku yang terlibat.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial, agar tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Penting untuk mendengarkan narasumber yang kompeten dan melakukan pengecekan kebenaran sebelum menyebarkannya kepada public,” imbaunya.

Sementara itu, Ashar Irianto Kabid PKP Diskominfo Prov. Papua menjelaskan upaya yang telah dilakukan oleh Diskominfo dalam memberikan literasi digital kepada masyarakat, tokoh-tokoh, dan sekolah.

“Diskominfo memberikan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang bijak dan memberikan informasi mengenai cara menghadapi pemilu agar masyarakat tidak terjebak dalam berita hoax. Melalui berbagai media, seperti videotron dan podcast, Diskominfo berupaya menyampaikan pesan tersebut,” kata Ashar.

Kedepannya, dengan menghadapi pemilu yang akan datang, Ashar Irianto mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap propaganda yang akan mempengaruhi mereka. Dirinya juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga integritas dan kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial. Pesan terpenting adalah menyaring informasi sebelum menyebarkannya kepada orang lain.

“Dialog interaktif ini memberikan wawasan yang berharga mengenai bahaya hoax dan pentingnya literasi digital dalam menghadapi era informasi yang semakin kompleks. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat akan lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mampu memfilter informasi sebelum mengambil tindakan,” tutupnya.