Tangerang, poskota.net – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang, AKBP Dr. Josephine Vivick Tjangkung, S.Sos., M.I.Kom., memberikan apresiasi tinggi terhadap produk hasil karya warga binaan Rutan Kelas I Tangerang yang dikenal dengan merek “Sepatu Rutira”. Dalam kunjungannya, beliau didampingi langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Bapak Raja Muhammad Ismael Novadiansyah.
Kunjungan ini diawali dengan meninjau langsung proses pembuatan Sepatu Rutira di bimbingan kegaitan kerja Rutan. AKBP Dr. Josephine Vivick Tjangkung tampak antusias menyaksikan bagaimana para warga binaan dengan tekun dan penuh semangat mengolah bahan menjadi sepatu berkualitas tinggi. Ia juga berkesempatan berdialog dengan para warga binaan, membahas berbagai hal seputar pembinaan kemandirian yang mereka jalani di dalam rutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sangat mengapresiasi hasil karya luar biasa ini. Sepatu Rutira bukan hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana pembinaan kemandirian di Rutan Kelas I Tangerang berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi para warga binaan,” ujar AKBP Dr. Josephine Vivick Tjangkung. Rabu ( 06/02/2025).
Selain meninjau kegiatan kemandirian, beliau juga mengunjungi ruang layanan kunjungan, menyapa masyarakat yang sedang melakukan kunjungan kepada keluarga mereka di rutan. Kehadiran beliau disambut hangat, menciptakan suasana yang penuh keakraban antara petugas, warga binaan, dan para pengunjung.
Kunjungan dilanjutkan ke ruang pembinaan kerohanian, di mana AKBP Dr. Josephine Vivick Tjangkung melihat secara langsung bagaimana program-program keagamaan dijalankan untuk membangun karakter positif para warga binaan. Beliau mengapresiasi upaya Rutan Kelas I Tangerang dalam memberikan pembinaan spiritual sebagai bagian dari proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Bapak Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan apresiasi yang diberikan. “Kunjungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan, baik dalam bidang kemandirian maupun kerohanian, demi mendukung proses reintegrasi sosial para warga binaan,” ujarnya.
Pembinaan ini sejalan dengan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan terkait pembinaan dan pemberdayaan warga binaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam Lapas / Rutan, serta memberikan kesempatan yang lebih besar bagi warga binaan untuk mengembangkan keterampilan dan potensi mereka. Dengan adanya pembinaan yang terstruktur dan berbasis pada pembentukan karakter, diharapkan warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih produktif dan berdaya saing.
(Estty)