poskota.net

Polisi Tangani Kasus Pertikaian Antar Suku di Nabire

Laporan: Anton

PAPUA, POSKOTA.net – Kepolisian Resor Nabire tengah menangani kasus pertikaian antar suku Mee dengan Suku Dani yang dipicu masalah pencabutan plang Tapal Batas Lokasi Tanah Adat di Kampung Urumusu Distrik Uwapa Kabupaten Nabire yang terjadi pada Senin (05/06) sekitar pukul 12.00 wit.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom. saat dikonfirmasi melalui aplikasi Whatsapp membenarkan peristiwa tersebut.

Kabid Humas mengatakan kejadian berawal dari plang tapal batas tanah adat yang diklaim secara sepihak oleh suku Dani yang menyerobot tanah milik Suku Mee dan masyarakat di Distrik Topo.

“Permasalahan tapal batas yang rencananya akan dilaksanakan sore tadi di Polres Nabire, namun kenyataannya terjadi saling serang antara Suku Mee dan Suku Dani,” ucap Kabid Humas.

Lanjut, Kabid Humas mengatakan akibat peristiwa tersebut 2 (Dua) orang Suku Mee meninggal dunia karena mengalami luka panah dan bacokan senjata tajam.

“Untuk saat ini dua korban tersebut telah dibawa ke RSUD Nabire,” ungkap Kombes Benny.

Sementara itu, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya, S.H. S.I.K mengatakan kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polres Nabire dan kami juga melakukan patroli untuk mencegah terjadinya aksi serupa.

“Kami Polres Nabire melakukan upaya antara Suku Mee dengan Suku Dani di Polres Nabire untuk mencari solusi penyelesaian masalah Tapal batas ini,” ucap Kapolres Nabire.

Dirinya juga mengatakan untuk percayakan kasus ini kepada pihak keamanan dan Pemerintah Daerah Nabire untuk melakukan penyelesaian melalui mediasi.

 

Polisi Bantu Warga Padamkan Api Kebakaran yang Terjadi di Distrik Agats, Kabupaten Asmat

Laporan: Anton

PAPUA, POSKOTA.net – Kepolisian Resor Asmat saat ini tengah menangani kasus kebakaran yang terjadi di Jalan Yos Sudarso, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Selasa (6/6) Pagi tadi.

Peristiwa yang menghanguskan 9 Ruko dan 5 Petak Kos-kosan tersebut, dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, saat dirinya ditemui oleh awak pers.

Kabid Humas menjelaskan, menurut keterangan saksi yang berada di lokasi, sekitar pukul 09.30 WIT terdengar suara ledakan disalah satu ruko yang kemudian tidak lama muncul kepulan asap hitam tebal bersamaan dengan api yang menjalar ke bangunan lainnya.

“Saksi yang melihat kejadian itu kemudian memanggil para warga untuk memadamkan api dan melaporkan kejadian tersebut kepada aparat yang berwajib,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Asmat Kapolres Asmat AKBP Agus Hariadi, S.Sos., M.M menerangkan, setelah Personel mendengar laporan tersebut, kemudian dengan cepat menuju TKP untuk membantu warga memadamkan si jago merah.

“Meskipun menggunakan alat seadanya, personel Polres Asmat bersama warga saling bergotong royong berusaha untuk memadamkan api yang semakin membesar karena bahan bangunan yang mudah terbakar,” jelasnya.

Ia menyebutkan, Kejadian tersebut diduga berasal dari tabung gas yang meledak namun hal ini perlu dibuktikan dengan melakukan Olah TKP oleh Sat Reskrim Polres Asmat sehingga dapat diketahui penyebab pasti kejadian tersebut.

“Sat Reskrim akan melakukan Olah TKP jika disekitar Area sudah dingin guna mengumpulkan bukti-bukti dan menambahkan keterangan para saksi sehingga dapat dipastikan penyebab serta kerugian akibat kebakaran tersebut,” tutup AKBP Agus Hariadi.

 

PPA Polres Tapteng Olah TKP Dugaan Kasus Cabul Siswi PKL di Kantor Camat Pinang Sori

Korban masuk kedalam ruangan kerja Camat Pinangsori, dan didalam ruangan kerja Camat itu, ponsel saya diminta pak Camat dan membuka ponsel saya dan saat itu Camat Pinangsori memperlihatkan video blue yang dia buka dalam ponsel saya

Laporan: H. Charles Pardede

Tapanuli Tengah, Poskota.net.- Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) laksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (6/6/2023) diKantor Camat Pinangsori, guna membuktikan dugaan kasus cabul yang diduga dilakukan Camat Pinangsori terhadap siswi Praktek Kerja Lapangan (PKL) berinisial KSD, olah TKP langsung dipimpin  Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP.Sisworo dan didampingi Kanit Titiper Iptu, Dian, Ipda.S.Sitorus.

Hasil pantauan Wartawan Poskota.net di Kantor Camat Pinangsori dilokasi olah TKP terlihat Parlaungan Silalahi, SH mendampingi orangtua korban berinisial MDD dan di TKP juga terlihat korban dan Camat Pinangsori, BAH.M.SE,M.AP.

Dari olah TKP, Unit PPA Polres Tapteng memperagakan beberapa adegkan dalam membuktikan dugaan Cabul yang diduga dilakukan Camat Pinangsori terhadap Siswi PKL di ruang kerja Camat Pinangsori.

Dalam adegakan itu, korban dipanggil Camat Pinangsori untuk membeli rokok kewarung dan lalu saya kembali menjumpai pak Camat untuk mengantarkan rokok yang saya beli dan saat itu saya bertanya kepada teman saya dimana pak Camat dan saat itu saksi  mengatakan antarkanlah rokoknya kedalam ruangan pak Camat sebut saksi kepada korban.

Selanjutnya korbanpun masuk kedalam ruangan kerja Camat Pinangsori, dan didalam ruangan kerja Camat itu, ponsel saya diminta pak Camat dan membuka ponsel saya dan saat itu Camat Pinangsori memperlihatkan video blue yang dia buka dalam ponsel saya dan menyuruh saya agar mengirimkan Video Blue (Porno) itu keponsel pak Camat.

Disaat itu secara spontan pak Camat memeluki saya dari depan dan meremas bagian depan saya, ketika itupun saya kaget dan merasa ketakutan dan mencoba lari dari dalam ruang kerja Camat, dan tak sampai disitu Pak Camat kembali memeluki saya dari belakang disaat saya hendak keluar dari ruangan itu.Tapi akhirnya sayapun bisa keluar dari ruang kerja pak Camat.Kejadian itupun langsung saya kisahkan kepada kedua teman PKL berinisial AZ dan P, ujar korban dengan memperagakan kejadian tersebut dihadapan Unit PPA Polres Tapteng disaat dilakukannya olah TKP.

Usai olah TKP dilakukan, Parlaungan Silalahi, SH yang diminta tanggapannya terkait olah TKP atau Pra rekon menyebutkan, ” pelaksanaan dari olah TKP dan atau Pra rekon berjalan baik sesuai dengan fakta yang sebenarnya dan harapan kami setelah selesainya olah TKP pihak Polres Tapteng agar segera  menetapkan terlapor BAH.M, SE.M.AP menjadi tersangka dan agar segera dilakukan penahanan badan, karena dikwatirkan akan menghilangkan barang bukti”, ujar Parlaungan Singkat.

Sementara Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP.Sisworo belum berhasil dimintai keterangan atas hasil olah TKP dan atau pro rekon.

IDI Cabang Tangerang Gelar Aksi Damai Di Depan Gedung DPR – MPR, Minta RUU Kesehatan Distop

Para tenaga medis dan kesehatan melalui 5 OP telah memberikan masukan bahwa untuk penanganan masalah kesehatan yang ada dan mendatang tidak perlu membuat Undang-Undang baru

Laporan: Mad Sutisna

Jakarta,poskota.net –  IDI Cabang Tangerang Dan Tenaga medis serta kesehatan di berbagai wilayah yang ada di Indonesia kembali melakukan aksi massa agar pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law dihentikan. Kali ini, sekitar 30 ribu para tenaga medis dan kesehatan turun ke jalan.

Puluhan ribu tenaga medis dan kesehatan tergabung dalam 5 OP yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Serta banyak forum tenaga kesehatan dan masyarakat kesehatan kembali menyuarakan kegelisahannya dalam Aksi Damai Jilid 2 yang diadakan di depan Gedung DPR-MPR Jakarta.

Koordinator Aksi Damai IDI Cabang Tangerang dr. Berlian Indriansyah Idris, SP.JP (K)., MPH., DSc., FIHA., FAsCC
Kami kembali turun kejalan karna nampaknya aksi kami yang pertama tidak terlalu ditanggapi, pembicaraan mengenai RUU kesehatan masih terus berlanjut tidak mendengarkan aspirasi yang kami sampailkan, jadi aksi ke-2 ini kami harapkan sebagai bukan lagi himbauan, tapi teguran keras untuk pemerintah dan parlemen untuk menghentikan semua proses pembicaraan mengenai RUU kesehatan ini, itu adalah tujuan aksi damai kami kali ini.

dr. Berlian Indriansyah Idris juga menambahkan, Tuntutannya RUU di stop pembahasannya kemudian di kaji ulang, mendengarkan aspirasi masyarakat lebih jauh, sudah banyak kajian kajian akademis yang bisa dijadikan rujukan, jadi kami harapannya satu itu saja, kalau ternyata ini tidak berhasil tidak didengarkan kami akan mogok nasional.

“Bahwa berbagai upaya diskusi telah dilakukan oleh para tenaga medis dan kesehatan yang tergabung dalam 5 Organisasi Profesi Medis dan Kesehatan di Indonesia. Namun, pemerintah tetap bersikeras bahwa RUU Kesehatan ini harus disahkan,” ucapnya.

Padahal, menurutnya para tenaga medis dan kesehatan melalui 5 OP telah memberikan masukan bahwa untuk penanganan masalah kesehatan yang ada dan mendatang tidak perlu membuat Undang-Undang baru.

“Kami, para tenaga medis dan kesehatan sangat mendukung transformasi kesehatan untuk negeri ini. Namun, dalam transformasi kesehatan seharusnya pemerintah memprioritaskan masalah kesehatan yang masih banyak belum tertangani terutama di wilayah terpencil,” tegasnya kepada awak media, Selasa (6/6/2023).

Ditempat yang sama, dr. Hadi Wijaya,MPH,MHKes menambahkan, Untuk harapannya bahwa aspirasi ini, akan di dengar karena ingat bahwa parlemen, itu pasti punya masa, ya saya akan membujuk masa sodara, menerangkan apa isi krusial dari pasal pasal yang merugikan masyarakat, bukan hanya organisasi kami tapi juga merugikan masyarakat dan kami, inget anda adalah dipilih oleh wakil rakyat, dan kita akan tetap menghentikan proses pembahasannya ini.

dr. Hadi Wijaya,MPH,MHKes menambahkan, Saya rasa yang penting itu disamping mogok nasional, kami akan memberikan edukasi kepada pemilih-pemilih milenial dari kalangan kesehatan dan tenaga medis, untuk mengantarkan bahwa proses yang benar, adalah didalam pembentukan undang-undang itu harus belajar dari organisasi, kami juga bukan orang bodoh, jadi kami paham betul.

“Oleh karena itu, dalam Aksi Damai Jilid 2 ini, semua tenaga kesehatan yang hadir meminta agar pemerintah, Panja, serta seluruh pihak yang terlibat dalam RUU Kesehatan ini melibatkan Organisasi Profesi yang diakui secara Konstitusi untuk melakukan pengesahan RUU ini,” tegasnya.

Banyak hal yang masih dapat dan perlu diperbaiki dengan duduk bersama Demi Indonesia yang lebih baik. Bersama kita ciptakan proses demokrasi yang sesuai dengan Pancasila yang berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

“Bukannya dengan membuat RUU Kesehatan yang tidak ada urgensinya ini. Banyaknya jumlah regulasi ternyata tak berbanding lurus dengan kemampuan regulasi itu menyelesaikan berbagai persoalan,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan adanya RUU Kesehatan, alih-alih membuat aturan kesehatan menjadi semakin tertata, ia menilai malah menjadi semkain ruwet.

Pelaksanaan Tes CAT Akademik Penerimaan Tamtama Polri T.A 2023 Polda Papua Hari Pertama Berjalan Lancar

Laporan: Anton

PAPUA, POSKOTA.net – Bertempat di Aula Assessment Center Polda Papua dan SMP N 6 Jayapura telah dilaksanakan Tes CAT Akademik Penerimaan Terpadu Tamtama Polri T.A 2023 Polda Papua yang dihadiri oleh Kabidkum Polda Papua Kombes Pol Dedy Sumarsono, S.I.K., M.H, Selasa (6/6).

Kegiatan tersebut juga diawasi oleh beberapa pihak terkait seperti Kabagdalpers Biro SDM Polda Papua, AKBP. Penri Erison, S.Pd., M.M, Kasubbagdiapers Bagdalpers Biro SDM Polda Papua, Kompol. Jeffri P. Tambunan, S.H., S.I.K., M.H dan Pengawas Internal Maupun Eksternal.

Kabidkum pada kesempatannya mengatakan bahwa entingnya menjaga integritas dan menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis dalam pelaksanaan ujian, dengan harapan agar terbebas dari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).

“Saya mengingatkan agar tim penyelenggara tes berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga kualitas dan efisiensi pelaksanaan ujian, termasuk pelayanan satu hari selesai dan pengumuman hasil secara terbuka. Hal ini diharapkan dapat memastikan kelancaran seleksi bagi peserta,” ucapnya.

Kepada Panitia, Kombes Pol Dedy juga berpesan agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua aktivitas, terutama selama pelaksanaan seleksi tes CAT akademik Tamtama Polri yang terdiri dari 2 sesi tersebut yakni Matematika dan Wawasan Kebangsaan.

“Kepada 64 peserta tes yang mengikuti ujian ini, saya berharap tidak terpengaruh oleh berita palsu yang beredar dan jika ada kecurangan dalam setiap tahapan tes tentunya akan kami proses secara tegas,” ungkapnya.

Dalam akhir pengarahannya, Kabidkum Polda Papua mengucapkan selamat melaksanakan ujian kepada semua peserta. Ia berharap agar pelaksanaan ujian berjalan lancar, tertib, tepat waktu, dan menghasilkan hasil yang baik. Kegiatan Tes CAT Akademik Penerimaan Terpadu Tamtama Polri T.A 2023 Polda Papua akan dilanjutkan besok dengan dua sesi.

 

Miris..Dinas PRKP Siantar Bakjadkan KW Proyek Sebesar 20 Persen kepada Kontraktor

Kata sumber, para kontraktor yang mendapat proyek harus mendahulukan kewajiban KW sebesar 20 persen

Laporan : Robin Silaban

Pematang Siantar, Poskota.net – Miris dengan  informasi yang beredar pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Pematang siantar, Para  kontraktor yang mendapat proyek harus menyetor kewajiban atau yang dikenal dengan istilah KW sebesar 20 persen. Kepala Dinas (Kadis) PRKP Risfani saat dimintai keterangan melalui pesan whatsab belum memberikan jawaban.

Perlu diketahui, terkait KW KW sebelumnya Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Junaidi sitanggang pernah mengatakan akan membabat habis penyetoran uang kewajiban untuk mendapatkan proyek. Sehingga dengan adanya peryataan itu membuat warga senang hingga membuat beberapa spanduk dan papan bunga.

Tapi sangat disayangkan pernyataan Junaidi berbeda dari informasi yang didapati, Seorang narasumber yang tidak mau namanya disebutkan dalam berita  mengatakan para kontraktor yang mendapat proyek harus mendahulukan kewajiban KW sebesar 20 persen.

Kadis PRKP P.Siantar Krisfani Saragi ketika di konfirmasi  melalui pesan whatssab tentang informasi masih belum membuakan hasil. Selasa (6/6/23)

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pembina LSM Fokus Mitra Indonesia AD. Silalahi mengatakan “Kalaulah benar para kontraktor mau menyetor uang sekitar 20 persen dari pagu anggaran yang akan dikerjakan karena diminta oleh Kadis itulah yang membuat adanya tindakan manipulasi volume bangunan hingga pekerjaan kontraktor asal jadi hingga ketahanan konstruksi  tidak bertahan lama.

Harapan Anak di Pelosok Puncak Belajar Calistung dengan Rutin

Laporan: Anton

PAPUA, POSKOTA.net – Anak-anak didik Satgas Rasaka Cartenz-2023 di Kabupaten Puncak, Papua Tengah sangat bersemangat mengikuti proses belajar membaca, menulis dan berhitung yang diajarkan oleh personel Satgas Binmas melalui Program Si-Ipar (Polisi Pi Ajar).

Hal tersebut termonitor langsung oleh Satgas Humas Polres Puncak saat melakukan peliputan proses belajar mengajar yang dilaksanakan personel Rasaka Cartenz wilayah Puncak yang dipimpin oleh Iptu Yonias Purwanto bersama personenya bertempat di Ruang Sat Binmas Polres Puncak, Senin (5/6/2023) siang.

Sebanyak delapan anak didik yang diajari personel Program Si-Ipar menunjukkan semangatnya yang tinggi dalam belajar. Para pengajar berharap anak-anak ini menjadi cerdas dan menjadi SDM yang berkompeten dalam pembangunan Papua di masa depan.

Saat personel Satgas Rasaka Cartenz selesai mengajar, salah satu anak didik bernama Agai Tabuni meminta kepada Personel Satgas agar dapat kembali esok hari guna memberikan ilmu kepada mereka.

“Bapa sa besok dengan teman-teman mau datang kesini lagi untuk belajar, boleh toh ?..,” tanya Agai kepada petugas.

Personel Program Si-Ipar dengan senang hati mengiyakan permintaan Agai. Hal ini merupakan bukti bahwa kegiatan Si-Ipar disambut baik oleh anak-anak.

Iptu Yonias Purwanto mengakui bahwa semangat anak-anak didiknya tersebut untuk belajar sangat besar. Diketahui bahwa mereka adalah anak-anak pilihan Satgas Ops Rasaka Cartenz-2023 wilayah Puncak yang diberikan kesempatan karena tidak mendapat layanan pendidikan sejak dini.

“Kini sudah memasuki bulan keenam kami memberikan proses belajar membaca, menulis dan berhitung kepada mereka. Program Si-Ipar diperuntukkan bagi anak-anak yang tidak atau putus sekolah,” ujarnya.

Iptu Yonias menuturkan, pihaknya merasa lebih bersemangat melihat keaktifan anak-anak tersebut mengikuti kegiatan belajar.

“Yembison, Kusman, Tutu, Agai, Yapan, Meris, Aliton dan Kembison mengikutinya kegiatan belajar yang kami berikan dengan sukacita,” tuturnya.

Iptu Yonias juga menambahkan, semoga tujuan dari program kemanusiaan Polri ini dapat terwujud maksimal. Polri pun dapat lebih dicintai dan ada di hati masyarakat.

“Ops Rasaka Cartenz-2023 Polres Puncak melalui program Si-Ipar (Polisi Pi Mengajar) dapat membantu anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, ” harapnya.

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz 2023 Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom mengatakan Program Si Ipar akan terus digencarkan guna memberikan motivasi dan semangat bagi anak-anak di wilayah tersebut untuk meraih cita-cita mereka.

“Harapannya melalui kegiatan ini dapat mendongkrak kemajuan dan potensi yang mereka miliki sehingga dapat bermanfaat baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di masa depan nantinya,” tutup Kasatgas Humas.

Program Si Ipar Ops Rasaka Cartenz 2023 merupakan salah satu upaya untuk membantu pemerintah daerah setempat dalam memacu peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya di bidang pendidikan. Dimana jika dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Pegunungan Bintang cukup rendah yakni sekitar 45,44 atau dibawah 60.

 

Tim Kesehatan Keladi Sagu Obati Penderita Malaria di Jayapura

Laporan: Anton

PAPUA, POSKOTA.net – Satgas Keladi Sagu Ops Rasaka Cartenz 2023 kembali memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (5/6/2023).

Kasi Dokkes Polresta Jayapura Kota AKP Z. Ashari Amk., S.H selaku Kasubsatgas Keladi Sagu Ops Rasaka Cartenz Wilayah Polresta Jayapura Kota bersama dua personelnya yakni Briptu Aan Krisanto, Amd. Kep dan dr. Fitria Nurul Budia secara langsung mengecek kesehatan masyarakat di lokasi tersebut secara blusukan ke rumah-rumah warga.

Satgas Keladi Sagu Ops Rasaka Cartenz 2023 Wilayah Kota Jayapura membagikan vitamin serta menanyakan masalah gangguan kesehatan yang dialami masyarakat yang ditemui mereka saat itu.

AKP Ashari memaparkan, dari hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan seorang warga yang perlu mendapatkan perawatan lebih intensif karena menderita penyakit malaria.

“Salah satu warga yang kami temui mengeluh sering mengalami demam dan menggigil. Kami pun melakukan pemeriksaan dan beliau didiagnosa mengalami sakit malaria tertiana. Kami pub memberikannya obat untuk dikonsumsi hingga sembuh,” ucapnya.

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan oleh tim kesalahan Keladi Sagu madih banyak ditemukan masyarakat Kota Jayapura menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), malaria dan penyakit kulit.

AKP Ashari juga mengapresiasi antusiasme dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat setempat terhadap pelaksanaan Program Keladi Sagu Rasaka Cartenz-2023.

“Dukungan masyarakat sangat penting dalam menjalankan program ini. Kami berharap melalui program ini maka kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik,” harap AKP Ashari.

Ia pun menyatakan program tersebut telah memberikan hasil yang positif dengan adanya dukungan penuh dari masyarakat serta harapan agar pola hidup bersih dan sehat selalu diterapkan oleh mereka. Hal ini sejalan dengan moto program yaitu kesehatan lambang diri sehat guna (Keladi Sagu).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia Kota Jayapura sendiri tercatat menempati urutan tertinggi dari seluruh daerah di empat provinsi wilayah Papua.

Indeks Pembangunan Manusia Kota Jayapura Kota Jayapura dengan kategori sangat tinggi dengan angka 79. Adapun indikator dari Indeks Pembangunan Manusia Kota Jayapura berdasarkan pemenuhan layanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat.

 

PGLII: “TNI/POLRI DI PAPUA HORMATI RUMAH IBADAH DI NDUGA

Status Papua adalah Tertib Sipil bukan dalam situasi Darurat Militer, karenanya keberadaan TNI/POLRI haruslah memberi rasa aman dan perlindungan kepada seluruh rakyat yang sesungguhnya membutuhkan

Laporan: Ketua Umum PGLII

NDUGA,poskota.net ,- Menerima informasi dari *GKII Klasis Mapenduma Jemaat Sinai Dopopem, Nduga* Anggota PGLII, bahwa TNI/POLRI telah menggunakan GEREJA, Puskesmas, Rumah Warga dan lainnya menjadi POS Militer TNI/POLRI,

sementara jemaat dan warga yang memiliki rumah dan tanah harus mengungsi terserak ke mana-mana. Seharusnya dalam melaksanakan tugas keamanan, TNI/POLRI tahu membedakan mana rakyat dan mana kelompok bersenjata.

Mengarahkan moncong senapan ke gedung GEREJA jelas-jelas merupakan suatu penistaan terhadap GEREJA yang dihormati sebagai RUMAH DOA dan IBADAH oleh umat Kristen denominasi apapun. Apa pun bentuk bangunan GEREJA ia merupakan tempat yang dikuduskan Kristus Yesus sebagai Kepala Gereja.

Status Papua adalah Tertib Sipil bukan dalam situasi Darurat Militer, karenanya keberadaan TNI/POLRI haruslah memberi rasa aman dan perlindungan kepada seluruh rakyat yang sesungguhnya membutuhkan perlindungan, sesuai UUD 1945, Pasal 28G ayat (1) *Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi*.

Cara-cara yang menyamaratakan rakyat atau warga gereja seakan mereka bagian dari kelompok bersenjata sangatlah keliru. Papua harus diatasi dengan “Pendekatan Kemanusiaan” bukan “Pendekatan Keamananan” apalagi pamer senjata.

PGLII dengan tegas menolak keras sikap arogansi Oknum TNI seperti yang nampak di foto yang beredar, dan mendesak agar seluruh wilayah Nduga mendapat perlindungan dan rasa aman sesuai konstitusi yang berlaku.

Jangan mengubah GEREJA dan Rumah Warga digunakan sebagai POS Militer TNI/POLRI, karena hal-hal seperti itu hanya menciptakan korban yang tidak bersalah dan kekerasan baru serta kematian dari semua pihak yang berakhir dengan sia-sia.

Renungan Pagi : 1 Petrus 1 : 15

Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu. (1 Petrus 1:15)

Penulis oleh : Pdt. Yonathan W Setiadi

TANGERANG,poskota.net – Hidup dalam kekudusan dan kebenaran adalah panggilan bagi setiap orang percaya. Tuhan, yang Maha Suci dan Maha Benar, mengundang kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan mengikuti teladan Yesus Kristus, Anak-Nya yang sempurna.

Kekudusan berarti hidup yang terpisah dari dosa dan hidup yang dikuduskan oleh Roh Kudus. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, Roh Kudus tinggal di dalam kita, dan Dia bekerja dalam hidup kita untuk menguduskan kita. Kita dipanggil untuk hidup dalam kepatuhan kepada-Nya dan menolak godaan dosa.

Kebenaran adalah hidup yang sesuai dengan firman Tuhan. Firman-Nya adalah standar kebenaran yang tidak berubah dan menjadi panduan hidup kita. Kita dipanggil untuk mempelajari, mengerti, dan melakukan firman-Nya setiap hari.

Ketika kita hidup dalam kebenaran, kita hidup dalam keadilan, integritas, dan kasih. Namun, hidup dalam kekudusan dan kebenaran bukanlah hal yang mudah. Dalam dunia yang penuh dengan godaan dan pengaruh negatif, kita harus teguh dalam iman dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

Kita harus menjaga hati dan pikiran kita dari segala hal yang dapat mencemari kekudusan dan kebenaran kita. Kita juga perlu berdoa dan memohon kuasa dan bimbingan Roh Kudus dalam hidup kita.

Hidup dalam kekudusan dan kebenaran membawa banyak manfaat dan berkat. Kita akan mengalami kedamaian, sukacita, dan kebebasan sejati yang hanya ditemukan dalam Tuhan.

Hidup kita akan menjadi saksi yang hidup bagi dunia yang melihat bagaimana hidup kita mencerminkan karakter Tuhan. Marilah kita berkomitmen untuk hidup dalam kekudusan dan kebenaran setiap hari. Mari kita mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan mempelajari firman Tuhan, serta hidup dalam ketaatan kepada-Nya.

Dalam setiap langkah hidup kita, biarkanlah Tuhan memimpin kita menuju hidup yang kudus dan benar, demi kemuliaan-Nya.