Laporan : Daniel Apollo
KABUPATEN BEKASI,poskota.net- Terkait kegiatan pekerjaan pengecoran Insfrastruktur Peningkatan Jalan Kali Malang Kampung Pekopen Timur Rt. 01/ Rw 01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan yang dikerjakan oleh di CV.Almira Inti Persada
Diduga sembrono dalam pengerjaannya untuk melakukan kecurangan Volume Mutu Beton yang tidak sesuai Spek dan Kualitas. Ketika mengerjakan Jalan tersebut, karena Pengawas dan Kosultan tidak berada di lokasi kegiatan, maka dapat diindikasikan CV. Almira Inti Persada berharap mencari keuntungan besar agar dapat mengerus Uang Rakyat dari Dana APBD.
Saat di minta tanggapan Sekjen GRAK, John S. Sijabat mengatakan, bahwa kegiatan yang di pantau oleh Wartawan tentang kegiatan Peningkatan Insfrastruktur Jalan Kali Malang Kampung Pekopen Timur Rt. 01 / Rw 01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, tidak ada Pengawas dan Kosultan.
“Maka dapat kami menduga bahwa CV. Almira Inti Persada sangat berpeluang besar untuk menilep Volume Mutu Beton di kegiatan pekerjaan pengecoran Insfrastruktur Peningakat Jalan di paket 1 tersebut,” ungkap Jhon Sijabat.
Dikatakan Sekjen GRAK ini dari hasil pantauan awak media, bahwa Pengawas dan Konsultan tidak ada di lokasi kegiatan, agar CV. Almira Inti Persada diduga dapat leluasa melakukan kecurangan Mutu Beton, karena saat di pantau wartawan Mutu Beto Encer.
Sementara itu aktipis LPPN RI ( Lembaga pemantau penyelenggara negara) RI P.tobing menangapinya bahwa CV. Almira Inti Persada dapat di indikasikan saat mengerjakan peningkatan Jalan tidak sesuai Spek, karena Mutu Beton Ecer dan banyak yang retak-retak saat di pantau Wartawan.
“Maka dapat kami menduga kegiatan peningakatan Jalan Kali Malang pada paket 1 dan 6 banyak menyimpang dan tidak sesuai Spek,” ujar P. Tobing yang juga seorang aktivis.
P.tobing mengharapkan, agar Anggota Dewan Komisi 3 dapat segera melakukan pemeriksaan kegiatan Jalan Kali Malang di Kampung Pekopen Timur Rt. 01 / Rw 01 Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan.
“Diduga banyak Pernyimpangan dari Paket 1 sampai paket 6 yang diduga adanya kecurangan Volume Mutu Beton dan pembesian tidak sesuai Spek,” tandasnya
