Tangerang Selatan,poskota.net–
Persoalan minimnya guru agama Kristen di sekolah-sekolah negeri di Kota Tangerang Selatan kembali menjadi sorotan serius. Sejumlah perwakilan lintas organisasi Kristen bersama Anggota DPRD Kota Tangsel dari Fraksi PSI, Steven Jansen, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC GAMKI Tangsel serta Pengurus Cabang PEWARNA Indonesia Tangsel, menggelar pertemuan dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang Selatan di ruang kerja Penyelenggara Kristen, Rabu (29/10/2025).
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Penyelenggara Kristen Kemenag Tangsel, Juhendi Rumahorbo, dan dihadiri oleh perwakilan berbagai organisasi keagamaan Kristen dari beragam denominasi. Diskusi berlangsung hangat dan terbuka, membahas mendalam soal minimnya guru agama Kristen di sekolah negeri, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan itu, para peserta menyoroti fakta bahwa banyak siswa beragama Kristen tidak mendapatkan pelajaran agama sesuai keyakinannya karena tidak adanya guru yang diangkat atau ditugaskan secara resmi, terutama di sekolah dasar negeri.
Kondisi ini dinilai telah berlangsung lama dan menimbulkan kekhawatiran akan terlanggarnya hak konstitusional peserta didik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan serta Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

Steven Jansen: Negara Harus Hadir!
Anggota DPRD Tangsel, Steven Jansen, menegaskan bahwa persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah daerah, Kemenag, dan Dinas Pendidikan dalam menjamin terpenuhinya hak anak-anak Kristen di sekolah negeri.
“Ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi soal hak anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agamanya. Negara wajib hadir memastikan hal ini berjalan,” tegas Steven.
Ia juga menyampaikan rencana untuk membawa isu ini ke tingkat DPRD Kota dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar formasi guru agama Kristen dapat dimasukkan dalam kuota CPNS dan PPPK mendatang.
Kemenag Tangsel Akui Kekurangan, Siapkan Pendataan dan Solusi
Penyelenggara Kristen Kemenag Tangsel, Juhendi Rumahorbo, mengakui bahwa ketersediaan guru agama Kristen masih jauh dari cukup, terutama pada jenjang sekolah dasar.
“Memang di jenjang SMP dan SMA sudah ada sebagian guru agama Kristen, meskipun masih terbatas. Banyak yang statusnya masih tenaga sukarela atau GTT (Guru Tidak Tetap). Namun kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar ada solusi lebih permanen,” ujarnya.
Kemenag Tangsel, lanjut Juhendi, tengah melakukan pendataan ulang serta membuka ruang kolaborasi dengan organisasi Kristen dan lembaga pendidikan keagamaan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan pembelajaran agama yang layak.
Hasil Pertemuan: Tiga Langkah Konkret
Rapat tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan tindak lanjut yang akan segera dikerjakan secara bersama, yakni:
Membentuk tim kerja bersama lintas organisasi Kristen dan Kemenag Tangsel untuk mendata kebutuhan guru agama Kristen di setiap sekolah negeri.
Mendorong rekrutmen resmi guru agama Kristen melalui mekanisme Kemenag dan Dinas Pendidikan.
Melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah dan orang tua mengenai hak peserta didik untuk memperoleh pelajaran agama sesuai keyakinannya.
Komitmen Bersama untuk Mengawal Isu Ini
Pertemuan diakhiri dengan komitmen seluruh pihak untuk terus mengawal proses hingga ada langkah nyata dari pemerintah daerah dan pusat. Harapannya, para siswa Kristen di Kota Tangerang Selatan dapat segera menikmati hak pendidikan agamanya secara setara dengan siswa dari agama lain.
“Ini langkah awal yang penting. Kami akan terus berkoordinasi sampai benar-benar ada perubahan di lapangan,” pungkas Steven Jansen. ( Bintang )






