Laporan: Ali Hermawan
Poskota.Net
CILEGON| – Yayasan Bakti Barito berkolaborasi dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menggelar Training of Trainers dengan mengangkat tema, “Kelola Plastik Untuk Bumi Lestari” Bertempat Sekolah SDS IV YPWKS Krakatau Steel Kota Cilegon Banten, Jum’at (04/02/2022).
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi PT. Barito yang notabenya juga dengan Chandra Asri hari ini. dari yayasan bakti barito dalam hal ini akan mengadakan Training Of Trainer perihal mengenai sampah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Adapun, pengajarnya dari Bekasi hadir di sini, agar supaya bisa mengedukasi, bahwa nanti akan jadi ekstra kurikulum ” Hal yang di ungkapkan Helld Agustian saat wawancara.
yang notabenenya untuk melatih anak-anak yang masih muda agar bisa membuang sampah tidak disembarang tempat, sehingga menjadi tradisi atau kebiasaan.
Lebih lanjut Helldy Agustian, mengatakan, “Yang di latih para gurunya terlebih dahulu, semua ada tiga lokasi yang pertama SD 1V YPWKS Kemudian Al azar dan SD Kebon dalam,” ujarnya.
Di tempat yang sama Dian A. Purbasari Ketua Yayasan Bakti Barito yang diwakili oleh Angelin Sumendap Head Corporate Communication Group Barito Pacific juga mengatakan, “bahwa kegiatan ini program yayasan bakti barito berkolaborasi PT.Candra Asri Petrochemical tbk, ini adalah program perangkat belajar untuk modul kurikulum di sekolah Dasar, “tutur Angelin
Ini adalah perangkat pembelajaran untuk siswa untuk guru juga, agar menunjang pembelajaran tentang menjaga lingkungan lebih baik tentang bagaimana merubah prilaku agar ramah lingkungan dan bagaimana pengelola sampah plastik agar menjadi bermanfaat di samping itu sampah sampah lainya menjadi optimal
“Jadi kami berharap siswa dan guru di eko sistim sekolah memiliki Pengetahuan untuk mengelola sampah selesai mereka Pakai,” tuturnya.

“Ini bisa dimulai dari prilaku paling dini disekolah bisa di terapakan dimasa depan dan keluargga,” harapanya.
Sementara, Wawan Mulyana CSR Chandra Asri juga menjelaskan dimana tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan suatu pemahaman terhadap masyarakat yang diutamakan adalah terhadap usia dini dan ini bagaimana bisa masuk dalam kurikulum di sekolah.
“Mudah-mudahan dengan dimasukkan ke kurikulum sekolah menjadi satu awal untuk terbentuknya sebuah perubahan bagaimana sampah terutama sampah plastik bisa bermanfaat dan bernilai tinggi bahkan bisa menjadi emas,” jelasnya.
Red: Jun/Erwin






