Poskota.net
Laporan : Hendi S
SERANG|–Berkedok Toko Kosmetik jual obat keras makin merajalela diwilayah hukum Polres Serang Polda Banten.
Dari hasil pantauan wartawan dilapangan pada hari kamis, 24/02/2022 pukul 13:00 wib.
Semakin maraknya pelaku usaha Obat keras golongan (G) Ini Berkesan dibiarkan merajalela dan Bebas beredar diwilayah Kabupaten Serang.
Sangat disayangkan kalau sampe pelaku usaha obat keras golongan (G) ini dibiarkan terus berkembang, pasalnya obat keras merk Excimer dan Tramadol ini termasuk Narkotika golongan G pemakaiannya pun harus diawasi oleh Dokter ahli dan pembelian obat tersebut harus dengan resep Dokter.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Obat keras merk Excimer dan Tramadol ini sebagai obat penenang yang efeknya bagi si pengkonsumsi obat ini sama halnya dengan jenis Narkotika lainnya, harganya pun relatif murah dan sangat terjangkau bagi Sipecandu.
Kebanyakan pecandu obat keras merk Excimer dan Tramadol ini dari kalangan remaja-remaja bahkan sampai pelajar sekalipun, kalau ini Dibiarkan berkembang diwilayah kita, masa depan mereka akan hancur.

“Kami atas nama masyarakat kabupaten serang, meminta pada kepolisian polres serang polda banten untuk membasmi peredaran pelaku usaha obat obatan keras tersebut, karna kalau ini dibiarkan merajalela diwilayah kami akan menghancurkan masadepan generasi generasi penerus bangsa, ungkap salah seorang warga tambak yang tidak ingin disebutkan namanya saat dihampiri wartawan ditempatnya
Walaupun beberapa kali anggota kepolisian polres serang polda banten menangkap pelaku usaha obat keras tersebut, bukannya menimbulkan efek jera sipelaku usaha obat keras itu, malah sekarang makin merajalela makin banyak cabang toko yang mereka buka.
Ditempat terpisah warga yang tak ingin disebutkan namanya juga mengatakan”
Kalau ini malah makin berkembang diwilayah kabupaten serang, kami atas nama masyarakat kabupaten serang, kami sendiri yang akan membasmi toko toko kometik yang jual narkotika golongan G ini jikalau dari kepolisian tidak mau membasminya, cetus salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan juga namanya saat dikomfirmasi wartawan dilapangan
Red : Jun/Erwin






