DEPOK | POSKOTA.NET – Sekretaris Komisi A yang juga politisi partai PKB Babai Suhaimi angkat bicara terkait beberapa persolan dimana menurutnya ada beberapa aset yang dapat di pergunakan namun kurang di manfaatkan secara maksimal
Dirinya menilai pemerintah dapat mengoptimalkan aset tersebut untuk pembangunan baik sekolah maupun pemanfaatan yang lainnya
“Sayangnya, banyak aset yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Saya meminta Pemkot untuk memaksimalkan pemanfaatan aset, bisa untuk sarana olahraga, sekolah, atau lainnya,” ujar Babay Suhaimi, Senin (10/11/2025)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Babay juga menyoroti banyaknya aset yang belum terdata di berbagai wilayah kecamatan. Menurutnya, hal ini sangat merugikan pemerintah. Ia mencontohkan banyaknya perumahan yang telah menyiapkan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) namun belum disambut baik oleh Pemkot.
“Kebijakan lama terkait sistem blok bland juga sangat merugikan Pemkot. Banyak aset yang sudah dipersiapkan, tapi belum didata sehingga hilang dan terbengkalai. Ini penting untuk diperhatikan,” tegasnya.
Babay juga menyoroti aset berupa gedung yang mangkrak dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat atau kepemudaan. Ia mencontohkan lahan seluas 4.800 meter di BSI 2 Pengasinan yang bisa dibangun SMP untuk wilayah Cinangka yang belum memiliki fasilitas tersebut.
Babay menambahkan bahwa Pemkot masih kekurangan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH), padahal setiap daerah harus menyiapkan 20% dari luas wilayah yang ada. Akibatnya, banyak penetapan titik lokasi zona hijau tidak sesuai dengan kondisi yang ada.
“Banyak tanah warga atau tanah darat yang ditetapkan sebagai RTH. Ini lucu. Bahkan ada pengembang yang sudah membeli tanah tersebut, 2 tahun sebelumnya masih kuning, kemudian dia beli lagi untuk bangun perumahan, eh malah jadi hijau. Ini kan lucu, akibat kurang jeli dan sigapnya Pemkot dalam hal ini bagian aset,” paparnya.
Babay mengaku tidak tahu pasti berapa kekurangan aset yang ada, namun ia yakin jika pendataan dilakukan dengan baik, masalah ini bisa diatasi.
Ia juga meminta agar dicek luas tanah makam dengan perumahan yang melakukan izin, apakah sesuai antara yang diserahkan oleh pihak ketiga dengan yang dibeli oleh Pemkot.
Di akhir pernyataannya, Babay menyayangkan perilaku kepala dinas yang tidak hadir dalam rapat paripurna yang penting. Ia meminta Walikota untuk mengevaluasi kinerja kepala dinas yang sering tidak hadir dalam undangan rapat.
“Saya meminta kepada Pak Walikota, kalau ada kepala dinas yang ketika diundang berulang kali tidak datang, dua kali berturut-turut tidak datang, ganti saja.” Tutupnya (Yopi)






