Cerita Pekerja Pembangunan Puskesmas yang Diselamatkan Satgas Damai Cartenz — poskota.net
instagram youtube
logo

Cerita Pekerja Pembangunan Puskesmas yang Diselamatkan Satgas Damai Cartenz

Rabu, 8 Maret 2023 - 13:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAPUA, POSKOTA.net – Tinus Janwarin salah satu dari 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga yang dievakuasi Satgas Damai Cartenz dari intimidasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya, mengaku masih trauma.

Pria berdarah Maluku ini menceritakan apa yang terjadi hari demi hari mendapatkan intimidasi dari KKB selama melakukan pembangunan puskesmas. Saat pengerjaan pertama pada pertengahan Desember 2022 lalu sudah mendapatkan teror. Semua barang yang dibawa oleh pekerja diperiksa oleh KKB, baik itu dompet, HP dan identias. Kelompok kriminal tersebut juga membakar barang-barang milik pekerja.

“Ketika kita sampai di rumah yang kita tempati sementara, barang-barang diperiksa, barang yang tidak penting juga dibakar oleh mereka. Identitas kita juga disita, dan pada malamnya baru dikembalikan,” kata Tinus di kediamannya di Timika, pada Selasa (7/3/2023).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Teror pertama dirasakan pada 29 Desember 2022. Pada malam hari Egianus dan kelompoknya datang ke Paro. Namun ia tidak mengetahui yang mana orangnya. “Kita hanya dikasih tahu oleh masyarakat setempat komandan besar di sini, tapi tidak dikasih tahu namanya,” ungkapnya.

Pada saat ada Egianus dan kelompoknya, masyarakat setempat memberitahukan kepada kontraktor dan kepala tukang (mandor) agar tidak boleh keluar di malam hari. “Hanya boleh di tempat tinggal dan di tempat kerja juga. Boleh bekerja kalau sudah diperintahkan oleh mereka (KKB),” kata Tinus yang bermarga Kei.

Egianus sempat marah besar kepada para pekerja. Ia mengatakan ada yang menuding para pekerja telah mengumpat kepada pimpinan KKB itu. Kepala tukang kemudian dipanggil oleh Egianus dan dibentak dengan kata-kata binatang.

“Padahal kita tidak pernah mengatakan babi hutan. Dia kemudian mengeluarkan kata-kata binatang dan juga bilang kerja cepat! nyawa kamu ditangan saya,” cerita kepala tukang kepada para pekerja.

Mengetahui ada ancaman tersebut, pada malam harinya para pekerja pun ketakutan dan tidak ada yang bisa tidur sampai pagi. Bahkan belum bisa melakukan pekerjaan pembangunan puskesmas, sebelum ada keputusan dari KKB.

“Bapak tukang bilang jangan keluar duduk di rumah, habis mereka bikin adat kita bisa kerja atau tidak, demi kita keselamatan jangan keluar,” ungkapnya.

Ia juga menceritakan pada pengerjaan tahap dua di Fabruari 2023 untuk menyelesaikan pembangunan puskesmas, Egianus juga kembali marah. Tidak hanya kepada para pekerja, namun juga masyarakat di Distrik Paro.

“Februari saat kita kerja setahu saya yang kedua kali itu sempat dia (Egianus) punya HP atau HT hilang. Kita disuruh pulang dan masyarakat semua disuruh mencari barang yang hilang,” ucapnya.

Para pekerja sambung Tinus dibantu diungsikan ke balai desa pada Minggu (5/2). Mereka diminta untuk meninggalkan Paro setelah adanya kesepakatan antara kontraktor dengan pihak KKB yang dimediasi oleh tokoh setempat.

“Dapat informasi dari mandor dan pemborong, mereka rapat kita tidak tahu apa yang dibicarakan, Minggu kita harus jalan, dikasih waktu dua hari untuk tinggalkan Paro jalan ke Kenyam, jalan lewat hutan, bapak kontraktor bayar material, sudah dibayar, Senin kita jalan,” katanya.

Masyarakat Paro kata Tinus juga merasa ketakutan dan ikut mengungsi ke dalam hutan. “Kita mengungsi ke arah pegunungan mengarah Kenyam. Sementara penduduk ke daratan,” sambungnya.

Selama perjalanan tiga hari sejak Senin 6 Februari hingga Rabu 8 Februari, belum sampai di Kenyam, belasan pekerja berhasil dievakuasi oleh TNI-Polri menggunakan helikopter. “Saya lega saat mendengar helikopter dan pada saat di helikopter kita baru tahu kita sudah selamat. Ada bapak Kapolres Nduga yang menyelamatkan kita dengan TNI evakuasi kita sampai Timika,” ungkapnya.

Tinus mengaku tidak mau lagi kembali ke Nduga. “Saya masih trauma. Puji tuhan saya dan teman-teman selamat,” ucap Tinus.(@ps)

Berita Terkait

Masyarakat Sampaikan Terima Kasih kepada Polres Aceh Barat atas Pengembalian Sepeda Motor Hasil Ungkap Kasus Curanmor
FKUB Kab.Tangerang Gelar Kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi PMB No 9 dan 8 Tahun 2006
Persatuan PWI Banten Kembali Kokoh, Dualisme di Tangerang & Pandeglang Selesai
Komisioner KPU Kota Tangerang Tercatat Jadi Ketua MPI KNPI, Aktivis Mahasiswa Desak DKPP Turun Tangan
Bank Banten Siap Dukung HPN 2026, Perkuat Sinergi dengan PWI Banten
Resmi Dilantik Turidi Susanto Menjadi Ketua Porserosi Kota Tangerang Akan Memperioritaskan Bibit Sepatu Roda
Turiman Dukung Wacana Pemerintah Pusat, Mapel Bahasa Inggris Menu Wajib Siswa SD
Dr.Philip S Buulolo,S.H,.M.A,.CDS Pimpin Kembali Ketua PD.Pewarna Banten Periode 2025-2030 
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 15:35 WIB

Silaturahmi Hangat, PC PEWARNA Kabupaten Tangerang Diterima Anggota DPRD Banten Michael Eka Sugiharto

Selasa, 11 November 2025 - 12:54 WIB

Steven Jansen Sinaga Resmi Pimpin GAMKI Tangsel, Siap Bersinergi dengan Pemerintah Daerah

Jumat, 31 Oktober 2025 - 18:55 WIB

GNB Banten Dukung Langkah Kapolri dalam Pemusnahan 214 Ton Narkoba: Upaya Nyata Selamatkan 629 Juta Jiwa

Rabu, 29 Oktober 2025 - 07:41 WIB

WW Tangerang Dan Forkompinda Dan Pemuda Muhammadiyah Sukses Gelar Refleksi Sumpah Pemuda

Selasa, 28 Oktober 2025 - 15:56 WIB

Dirut Terpilih Perumda Pasar Jalin Silaturahmi dengan Tokoh dan Pedagang Pasar Anyar

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:25 WIB

Media Center Sukadiri Gelar Seminar Pendidikan, Wujudkan Sinergi Guru dan Orang Tua dalam Pengawasan Anak

Senin, 27 Oktober 2025 - 07:30 WIB

Capaian Pajak Meningkat, Kab Bogor Apresiasi Dengan Bebaskan PBB P2, Simak Penjelasannya 

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:10 WIB

Tangkis Informasi Sesat, BPN Depok Paparkan Program Kerja Melalui Medsos

Berita Terbaru