Laporan : Johannes Hutagaol
BEKASI,poskota.net- Pemerintah meminta kepada masyarakat yang sudah berada di daerah agar tidak kembali ke Jakarta. Apalgai jika pandemi Covid-19 masih menyelimuti Ibu Kota Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harus dipahami, kembali ke ibu kota yang sekarang ini menjadi episentrum Covid-19 justru dapat menjadikan permasalahan semakin besar,” jelas Achmad Yurianto dalam keterangannya, Senin (25/5/2020).
Yurianto juga mengajak masyarakat untuk memulai pola hidup baru dan cara berpikir baru untuk mencegah penyebaran Covid-19. Diharapkan tetap mematuhi aturan pemerintah untuk tetap menjaga jarak, menggunakan masker dan sering mencuci tangan.
“Pahami, dalam situasi yang saat ini terjadi, kita tidak boleh menggunakan cara pikir, cara tindak, seperti situasi di masa-masa lalu,” tuturnya.
“Inilah yang kemudian beberapa kali pemerintah, bahkan Bapak Presiden sendiri mengatakan, kita harus bersabar. Situasi ini tidak mudah. Namun, kita yakin dengan kebersamaan, pasti kita akan bisa melakukan,” sambungnya.
Yuri menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan Pergub Nomor 47 tahun 2020 tentang PSBB, yang membatasi akses keluar atau masuk ibu kota. Adapun masa PSBB DKI Jakarta telah diperpanjang hingga tanggal 4 Juni 2020 mendatang.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa aktivitas masyarakat keluar dan masuk wilayah Jakarta pada masa pandemi dilarang dengan pengecualian.
“Prinsipnya, memang ada pengecualian untuk aktivitas pekerjaan yang dilakukan, baik oleh warga DKI yang harus melaksanakan pekerjaan di luar Jabodetabek, atau orang yang berada di luar Jabotabek yang harus ada pekerjaan di DKI,” tukasnya
Lanjutnya untuk data terbaru Hingga Senin (25/5/2020), ada 22.750 kasus positif.
Perinciannya, 5.642 pasien sembuh dan 1.391 orang meninggal dunia. Data ini diperbarui setiap harinya dengan cut off data pukul 12.00 WIB.
Di hari sebelumnya tercatat ada 22.271 kasus positif Corona di Indonesia. 5.402 orang sembuh dan 1.372 meninggal dunia.

 
					





 
						 
						 
						 
						