Pendidikan Membentuk Karakter Anak Bangsa — poskota.net
instagram youtube
logo

Pendidikan Membentuk Karakter Anak Bangsa

Minggu, 3 Mei 2020 - 02:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan : Erwinsyah

LABUHANBATU,poskota.net- Tanggal 2 Mei bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional atau sering disingkat Hardiknas. Tanggal 2 Mei bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara, pahlawan nasional yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Pendidikan adalah tiang utama daljam membentuk negara menjadi di masa depan. Karena hanya pendidikan lah satu-satunya jalan untuk membentuk generasi muda untuk memimpin di masa depan. Jika pendidikan di suatu negara sudah baik maka di masa depan negara tersebut akan memanen bibit-bibit pemimpin yang mumpuni. Tetapi jika pendidikan di suatu negara tidak baik, maka negara tersebut pun akan memanen bibit-bibit manusia amoral di negerinya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendidikan bukan sekedar infrastruktur material ataupun gedung-gedung mewah sekolah. Pendidikan juga bukan sekedar menanam ilmu eksak ataupun ilmu terapan, tapi lebih dari itu. Pendidikan tentu adalah yang menjadi tonggak utama bagi terbentuknya karakter anak bangsa, apakah kedepan dia bisa hidup mandiri dan bermanfaat bagi lingkungannya atau hanya akan sekedar menjadi “sampah” masyarakat.

Ada kalimat bijak yang begitu eksis diucapkan, yaitu : Semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah . Kalimat ini tentulah tidak salah, tapi lebih banyak penerapan pendidikan hanya diukur dari seberapa tinggi tingkat sekolah seseorang, padahal pendidikan juga lebih dari itu.

Pendidikan adalah wadah yang menempa manusia-manusianya menjadi berakhlak, bermoral dan berkarakter, disamping ditunjang dengan ilmu-ilmu eksak dan ilmu terapan. Tetapi ilmu akhlak dan moral adalah yang paling utama. Jika menilik problematika pendidikan di negeri ini, tentunya sangat jauh, dikarenakan seorang anak dipaksa untuk bisa belajar rumus-rumus matematika tapi tak pernah dipaksa belajar nilai-nilai agama, yang dimana di dalamnya termasuk nilai-nilai moral.

Bagaimana mungkin pendidikan di negeri ini bisa memiliki nilai moral, jika setiap tahunnya anak-anak dipaksa lulus Ujian Nasional, hingga melakukan tindakan-tindakan curang pun di legalkan kebanyakan sekolah. Sekolah akan menanam benih malu jika banyak murid yang tak lulus, maka sekolah ikut berperan melegalkan kecurangan demi nama sekolah.

Bagaimana mungkin pendidikan moral bisa ditanamkan, jika setiap orang tua tak menanamkan kejujuran. Seorang anak pejabat akan melakukan suap bagi sekolah bergengsi agar anaknya lulus, walaupun anaknya tersebut tak layak lulus di sekolah itu. Dan sekolah ikut berperan dalam menerima itu, ini sama saja lingkaran Iblis. Dan itupun kadang disadari seorang anak, hingga kedepan ia akan mengikuti tindakan orang tuanya.

Bagaimana mungkin pendidikan moral bisa ditanamkan, jika jam pendidikan agama di sekolah-sekolah umum dikurangi, bahkan dihilangkan. Padahal tidak ada jalan lain, jika ingin membentuk moral anak didik maka harus dengan pelajaran agama, karena disitulah kumpulan ajaran moral.

Bagaimana mungkin sekolah-sekolah bisa maksimal mengajarkan anak didiknya jika pemerintah tidak berperan aktif dalam memfasilitasi sekolah-sekolah di desa-desa dan sekolah-sekolah yang tinggal menunggu gedungnya rubuh.

Bagaimana mungkin pendidikan moral bisa ditanamkan jika Guru-Guru honorer seumur hidup mengajar tapi tak mendapat gaji yang cukup, bahkan untuk makan sehari-hari saja tidak cukup, bukankah dari tanggannya lah akan terbentuk presiden, menteri, Anggota DPR, bahkan Ulama sekalipun.

Bagaimana mungkin pendidikan kita bisa lebih bermoral, jika anak didik tak memiliki tuntunan sebagai tontonan orang tua dan guru tak menjadi tauladan bagi mereka. Belum lagi media sosial membentuk jiwa mereka semakin amoral.

Lalu, pertanyaan selanjutnya, mau dibawa kemana pendidikan kita? Mau terus dibawa kejurang kehancuran atau dibawa kepada kejayaan. Jika merindukan kejayaan, maka didiklah generasi ini dengan moral yang lurus, fasilitasi, perhatikan. Semua elemen berperan, baik pemerintah, orang tua dan guru.

Satu-satunya cara untuk memperbaiki negeri ini adalah pemerintah harus benar-benar memberikan perhatian ekstra bagi dunia pendidikan. Bukan pada dunia politik ataupun pariwisata. Bahkan, alokasi dana APBN negara harus dimaksimalkan untuk dunia pendidikan. Tidak boleh ada kalimat yang keluar di dunia pendidikan, bahwa negara tidak punya uang , negara harus punya uang. Jika untuk membangun sistem perpolitikan di negeri ini negara punya uang berlimpah-limpah, bahkan untuk memberi “makan” partai-partai itu pemerintah punya uang, kenapa tidak untuk pendidikan.

Jika negeri ini terus berpikir dalam politic oriented , maka negeri ini tak akan bisa membangun ketertinggalannya di masa depan. Karena hanya akan berkutat pada permasalahan Politik yang tiada habisnya. Maka hentikanlah, mulailah membangun pendidikan sejak sekarang. Agar terbentuk masa depan generasi yang lebih baik kedepan. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Salam.

Berita Terkait

‘Hadiah’ HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, Bupati Resmikan 200 Sambungan Langsung Air Bersih Gratis bagi Warga Rajeg
Masyarakat Sampaikan Terima Kasih kepada Polres Aceh Barat atas Pengembalian Sepeda Motor Hasil Ungkap Kasus Curanmor
FKUB Kab.Tangerang Gelar Kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi PMB No 9 dan 8 Tahun 2006
Persatuan PWI Banten Kembali Kokoh, Dualisme di Tangerang & Pandeglang Selesai
Komisioner KPU Kota Tangerang Tercatat Jadi Ketua MPI KNPI, Aktivis Mahasiswa Desak DKPP Turun Tangan
Bank Banten Siap Dukung HPN 2026, Perkuat Sinergi dengan PWI Banten
Resmi Dilantik Turidi Susanto Menjadi Ketua Porserosi Kota Tangerang Akan Memperioritaskan Bibit Sepatu Roda
Turiman Dukung Wacana Pemerintah Pusat, Mapel Bahasa Inggris Menu Wajib Siswa SD
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 13:02 WIB

Berkah Sumber Mas di Hari Ulang Tahun nya Ke 37 ,Semoga Menjadi Panutan di Dunia Marceting

Senin, 17 November 2025 - 10:09 WIB

Kegiatan Touring Family Gathering dan Peluncuran Soundtrack “Satu Suara” (KJK) Tangerang Raya

Senin, 17 November 2025 - 06:57 WIB

Deklarasi Pelantikan Pengurus Baru Seni Budaya Beladiri Tradisional DPC TTKBI Rajeg 

Minggu, 16 November 2025 - 17:03 WIB

Konsolidasi PSI Jawa Barat Ciamis Dipercaya Jadi Tuan Rumah

Jumat, 14 November 2025 - 21:46 WIB

Warga Keluhkan Kabel Wi-Fi Semrawut dan Pendirian Tiang Tanpa Izin

Selasa, 11 November 2025 - 10:56 WIB

Lagu “Satu Suara KJK” Jadi Simbol Kekeluargaan di Komunitas Jurnalis Kompeten

Senin, 10 November 2025 - 07:56 WIB

Sampah Berserakan Di Jalan Pasirandu: Pengendara Motor Hampir Terjatuh Dan Kurangnya Penerangan Jalan

Senin, 10 November 2025 - 07:39 WIB

Kemacetan Parah di Jalan Raya Sepatan–Tanah Merah, Warga Desak Pelebaran Jalan

Berita Terbaru

Pemerintahan Kota Tangerang

Dari Tangerang untuk Indonesia: 5.591 Pegawai Non ASN Resmi Raih Status ASN PPPK

Selasa, 18 Nov 2025 - 20:57 WIB