Laporan: Ahmad Sahroni.
BANYUWANGI,poskota.net – Puluhan petani di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, datangi kantor balai desa setempat. Mereka mengeluhkan gangguan aliran irigasi diarea pesawahan mereka.
“Irigasi kami tersendat, tidak bisa lancar seperti dulu,” ucap Ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Tirto Arum, Desa Singolatren, Holik, Senin (20/4/2020).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam tatap muka ini, para petani yang ditemui langsung oleh Kepala Desa (Kades) Singolatren, Afandi, beserta perangkat, membahas tentang penyebab terganggunya proses pengairan sawah. Dari penelusuran dilapangan, disinyalir penyebab tersendatnya irigasi adalah endapan sendimen disejumlah titik bendungan atau dam. Salah satunya dam Tembelang, di Dusun Wijenan Lor, Desa Singolatren.
“Mohon kita dibantu jalan keluar, karena jika irigasi terus tersendat, bisa mempengaruhi produktivitas lahan pesawahan kami,” imbuh Holik, selaku perwakilan para petani.
Dari forum tersebut, akhirnya disepakati Pemerintah Desa Singolatren, akan menjembatani HIPPA untuk berkoordinasi dengan Dinas Pengairan Banyuwangi, guna mengajukan proses normalisasi. Khususnya diarea dam Tembelang, yang seluruh permukaan sungai nyaris tertutup sendimen.
“Besar harapan Dinas bisa membantu kami untuk normalisasi, namun seandainya tidak bisa, demi kelancaran irigasi pertanian, kami berharap bisa mendapat rekomendasi proses normalisasi sungai secara mandiri,” ucap Kades Singolatren, Afandi.
Langkah normalisasi dam Tembelang, lanjutnya, dinilai penting untuk segera dilakukan. Guna mengantisipasi keterpurukan ekonomi petani akibat gagal panen ditengah bencana nasional Covid-19. Mengingat terdapat 650 hektaran lahan pertanian yang tergantung pada aliran sungai setempat.
“Sesuai kesepakatan bersama, normalisasi nanti akan ditangani oleh HIPPA, dan untuk pengadaan alat berat, akan bekerjasama dengan Aspamin (Asosiasi Pengusaha Mineral),” cetusnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Aspamin, H Abdillah Rafsanjani, mengaku telah diajak koordinasi oleh Kades Singolatren. Menurutnya, normalisasi sungai memang sangat dibutuhkan demi kelancaran proses irigasi pertanian setempat.
“Dan sudah menjadi kewajiban dari Aspamin, saat dibutuhkan masyarakat dan demi kemaslahatan masyarakat, kami pasti hadir,” katanya.






