Laporan : Johannes Hutagaol
BEKASI,poskota.net- Akibat dampak wabah virus corona (covid-19) di kota Bekasi Jawa barat, jumlah warga yang miskin bertambah. warga yang miskin mendadak atau masyarakat miskin baru yang kehilangan mata pencarian dan pekerjaan, seperti korban PHK, Karyawan lepas atau kontrak, Ojol dan sektor jasa yang lain.
Sampai tanggal 22 Arpil 2020, jumlah rumah tangga miskin baru atau mendadak di Kota Bekasi, tercatat 378.318 kepala keluarga (KK). Jumlah itu termasuk DTKS 106.138 KK dan sisanya sejak covid 19 terjadi Maret 2020
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dengan demikian, dari 718.000 KK warga Kota Bekasi, yang miskin sebanyak 378.318 KK atau 52 persen. Artinya, setengah warga Kota Bekasi adalah rumah tangga miskin baru,” ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, Taufiq Rahmat Hidayat saat ditemui di Posko Gugus Tugas Covid 19 Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Jumat (08/05/2020).
Saat awak media menemui Taufiq Hidayat Ketua Tim Pengendalian Bansos Kota Bekasi, menerangkan jumlah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tahun 2020 Kota Bekasi sebanyak 106.138 KK. Mereka itu adalah penerima KIS, KIP serta PKH dari Kemensos RI.
Data itu ditetapkan pada Januari 2020 oleh Kemensos, dan merekalah yang dapat bantuan dari Pemerintah Pusat berupa ATM BNI sembako saat ini. Sementara bansos dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk DTKS sebanyak 27.348 KK di Kota Bekasi.
Taufiq yang saat itu mendampingi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat menerima bantuan satu ton beras dari PT Widyabhakti Kusuma, menjelaskan, salama covid-19, Pemkot Bekasi sudah menyalurkan 150.000 paket sembako kepada masyarakat. Ke 150.000 itu, diluar masyarakat yang ada di DTKS.