SIMALUNGUN PosKota Net
Dalamsebuah operasi senyap yang dilakukan di tengah kegelapan malam, Tim Laser Satuan Reserse Kriminal Anti Bandit Polres Simalungun berhasil menggelandang pelaku pencurian dengan pemberatan. Operasi yang dijalankan dengan prinsip “tidak ada ampun, tidak ada negosiasi” ini membuktikan profesionalisme Polri dalam menjaga keamanan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Simalungun, AKP Herison Manulang, S.H., saat dikonfirmasi pada Senin, 27 Oktober 2025 sekitar pukul 11.40 WIB dengan penuh kebanggaan menjelaskan kesuksesan operasi timnya. “Operasi senyap Tim Laser Anti Bandit kami dilakukan dengan sangat terencana dan profesional. Kami bergerak di kegelapan malam untuk mengamankan pelaku tanpa memberikan kesempatan sedikitpun untuk melarikan diri. Tidak ada ampun, tidak ada negosiasi,” ujar AKP Herison dengan tegas.
Kasus bermula pada Minggu, 28 September 2025 sekitar pukul 14.00 WIB ketika terjadi pencurian dengan pemberatan di rumah dinas Pendeta Irma Sari Damanik, perempuan berusia 30 tahun, beragama Kristen Protestan yang beralamat di Simpang Sigodang, Nagori Sigodang, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. “Korban adalah seorang pendeta yang sedang menjalankan tugas suci memimpin ibadah di Gereja GKPS Sirpang Sigodang sejak pukul 09.45 WIB. Pelaku dengan tega memanfaatkan kondisi rumah yang kosong untuk melancarkan aksinya,” ungkap Kasat Reskrim menjelaskan latar belakang kejadian.
Sesampainya di rumah setelah kebaktian, korban langsung merasakan kejanggalan. “Saat membuka pintu dan menuju dapur untuk mengambil plastik, korban melihat tabung gas sudah hilang. Ketika memeriksa kamar tidur, kondisinya sangat berantakan dan banyak barang berharga telah raib,” ucap AKP Herison memaparkan kondisi tempat kejadian perkara.
Barang-barang yang digasak pelaku sangat beragam dengan total kerugian mencapai Rp 36.200.000. Barang curian meliputi laptop merk Lenovo, handphone merk OPPO A54, perhiasan emas seberat enam mayam yang terdiri dari kalung dan beberapa cincin, uang tunai Rp 2 juta, tabung gas 3 kg, termos elektrik, paket skincare, dua tas merk Eiger, kasur, pakaian lengkap dengan jas, setrika merk Maspion, hingga dokumen penting berupa KTP dan STNK milik korban.
Berdasarkan laporan polisi Nomor LP/B/38/IX/2025/Polsek Panei Tongah tanggal 28 September 2025, Tim Laser Anti Bandit Unit I Opsnal Jatanras langsung melakukan penyelidikan intensif. “Kami melibatkan dua saksi kunci dalam penyelidikan ini, yaitu Nomenri Sumbayak, seorang mahasiswa berusia 26 tahun, dan Lasmaida Nainggolan, PNS berusia 45 tahun. Informasi dari mereka sangat membantu dalam mengungkap kasus ini,” terang Kasat Reskrim.
Puncak operasi senyap terjadi pada Minggu malam, 26 Oktober 2025 sekitar pukul 22.00 WIB. “Personel Unit I Opsnal Jatanras mendapat informasi akurat dan terpercaya bahwa pelaku bernama Herry Purba tengah bersembunyi di sekitar Jalan SM Raja, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar. Informasi ini langsung kami tindaklanjuti dengan operasi senyap,” ungkap AKP Herison menjelaskan strategi tim.
Tim yang dipimpin langsung oleh Kanit Idik I bergerak secara diam-diam tanpa sepengetahuan pelaku. “Kami melakukan pengintaian dan penyergapan dengan sangat hati-hati. Operasi senyap ini dirancang untuk tidak memberikan kesempatan pelaku melarikan diri atau menghilangkan barang bukti,” ujar Kasat Reskrim menjelaskan taktik operasi.
Operasi penyergapan dilakukan pada Senin dini hari, 27 Oktober 2025 tepat pukul 01.30 WIB dengan presisi tinggi. “Tim Laser Anti Bandit berhasil mengamankan Heri Surya Darma Bakti Purba alias Herry Purba, laki-laki berusia 42 tahun, beragama Islam, berprofesi petani, di kos-kosan temannya di Jalan SM Raja, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara. Operasi berjalan sangat mulus tanpa perlawanan berarti,” tegas Kasat Reskrim dengan nada bangga.
(Jep)
